PROFESI-UNM.COM – Sekolah perempuan yang digelar oleh Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (Hima PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar (FIP UNM) di Desa Bulu Cindea, Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan mendapat umpan balik yang positif dari warga sekitar.
Sebelumnya, Tim PPK ORMAWA HIMA PLS UNM telah merancang program sekolah perempuan yang terdapat tiga fokus aspek yakni, edukasi kesehatan, ekonomi kreatif, dan ekowisata. Salah-satu program yang telah diterapkan yakni, Edukasi kesehatan dengan materi seputar pola asuh orang tua.
Salah-satu anggota Tim tersebut, Jusni mengatakan sudah melaksanakan pre test kepada rombongan belajar Kelompok Melati dan Kelompok Bucan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kebutuhan belajar rombongan belajar. Kemudian di hari berikutnya, memulai proses belajar pada kedua kelompok, dimana kelompok Melati laksanakan pembelajaran di Dusun Bujung Tangayya, serta kelompok Bucan laksanakan di Dusun Majannang dengan materi seputar pola asuh orang tua.
“Dan materi tersebut merupakan cakupan dari program edukasi kesehatan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahasiswa PLS angkatan 2020 tersebut juga mengatakan mendapat respon baik dari masyarakat setempat. Selain itu, mereka antusias dan aktif mengikuti rangakaian kegiatan, serta semangat untuk mengikuti kelanjutan dari program sekolah perempuan.
“Alhamdulillah respon masyarakat sangat baik. Mereka antusias dan aktif mengikuti rangakaian kegiatan dan juga mereka semangat untuk mengikuti kelanjutan dari program sekolah perempuan,” tuturnya.
Terakhir, Ia juga berharap semoga program tersebut tetap berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh perempuan usia produktif di Desa Bulu Cindea. Ia juga berpesan agar program tersebut tidak berhenti sampai di situ saja, akan tetapi terus bisa berjalan dengan inovasi-inovasi yang baru sesuai dengan potensi lokal.
“Pesan saya semoga program ini dapat berlanjut dan dapat memberikan manfaat besar bagi seluruh perempuan usia produktif di desa ini, serta semoga kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja akan tetapi terus bisa berjalan dengan inovasi sesuai dengan potensi lokal yang ada,” harapnya. (*)
*Reporter: Iyasnur Eynil