Hal tersebut diakui oleh Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan, Pattaufi, Sabtu (4/2). Ia mengatakan bantuan tersebut sebagai salah satu bentuk untuk meringankan beban mahasiswa yang terkendala dari segi ekonomi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahasiswa tersebut ialah, Nuraeni Jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan, serta Agi Astuti mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diketahui, kedua mahasiswa tersebut sempat menjual handphone (Nuraeni) dan menggadai laptop (Agi) miliknya untuk melunasi pembayaran kuliahnya.
“Kita usulkan Bidikmisi pengganti. Karena menurut data dari Prodi, kedua mahasiswa ini layak untuk mendapat bantuan,” jelasnya via telepon.
Pattaufi menambahkan, proses pengajuan beasiswa tersebut telah sampai ke universitas. Tinggal menunggu persetujuan dari Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III) atau pihak yang berwenang.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIP, Ramli, turut bersyukur atas kebaikan pimpinan kampus yang telah membantu kedua mahasiswa tersebut.
“Alhamdulillah, dan terimakasih kepada pihak kampus yang telah mencarikan solusi atas kendala ini. Karena saya pikir mereka sesuai untuk mendapat Bidikmisi,” ucapnya.
Sebelumnya, ia menyampaikan kalrifikasinya terhadap ucapan yang pernah dilontarkan terkait birokrasi UNM tak waras. Ia merasa, sebagai kaum intelek dan berpendidikan tak sepantasnya mengatakan hal tersebut.(*)
[divider][/divider]
*Reporter: St Aminah