Si Nilai Lawan Mafia Nilai
PROFESI-UNM.COM – Sistem Informasi Nilai (Si Nilai) Universitas Negeri Makassar hadir sebagai jawaban atas tuntutan transparansi dan akuntabilitas akademik. Meski masih menyisakan beberapa kendala teknis, terutama terkait akses yang terbatas hanya melalui jaringan kampus, sistem ini patut diapresiasi karena membawa misi besar: mencegah praktik manipulasi nilai yang selama ini menjadi persoalan laten di dunia pendidikan tinggi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagi sebagian mahasiswa, keberadaan Si Nilai memang dirasa menyulitkan. Ketika ingin mengecek nilai, sistem hanya bisa diakses dengan jaringan internet kampus. Mahasiswa yang sedang berada di luar kota karena magang, KKN, atau mengikuti program luar kampus seperti MBKM, tentu merasa kesulitan. Namun, sebelum terlalu cepat mengeluh, penting untuk melihat sisi positif yang lebih besar dari sistem ini.
Si Nilai bukan sekadar platform digital biasa. Sistem ini merupakan bentuk perlindungan terhadap hak akademik mahasiswa itu sendiri. Dengan sistem digital yang tercatat dan terkunci, segala proses input nilai menjadi transparan dan tidak bisa diubah seenaknya. Tidak ada lagi ruang bagi praktik-praktik tidak adil seperti “mafia nilai”, di mana nilai mahasiswa bisa diubah dengan cara-cara tak resmi, entah karena tekanan, relasi, atau kepentingan lain.
Melalui Si Nilai, nilai yang masuk benar-benar berasal dari kinerja akademik mahasiswa. Dosen tidak bisa lagi sembarangan menaikkan atau menurunkan nilai karena semua proses tercatat otomatis. Hal ini tentu menjadi jaminan keadilan, terutama bagi mahasiswa yang sungguh-sungguh belajar dan mengikuti proses perkuliahan secara serius. Jadi, sistem ini justru menjadi benteng yang menjaga integritas nilai akademik.
Alih-alih mengeluh karena harus mengakses dari jaringan kampus, mahasiswa sebaiknya mendukung penuh pengembangan Si Nilai. Kritik yang konstruktif dan disampaikan secara elegan jauh lebih bermanfaat daripada keluhan tanpa solusi. Misalnya, kampus bisa didorong untuk membuka akses luar jaringan dengan tetap menjaga keamanan data, atau menyediakan layanan VPN resmi bagi mahasiswa yang sedang berada di luar lingkungan kampus.
Pada akhirnya, sistem akademik yang bersih dan adil hanya bisa terwujud jika semua pihak mendukungnya, termasuk mahasiswa. Ketika sistem sudah mulai dibangun dengan baik seperti Si Nilai, maka tugas berikutnya adalah memperkuat dan menyempurnakannya, bukan menjatuhkannya dengan keluhan yang bersifat jangka pendek.
Jangan lupa bahwa keadilan akademik adalah hak setiap mahasiswa, dan Si Nilai hadir untuk memastikan bahwa hak itu dijaga. Maka, dukungan mahasiswa terhadap sistem ini menjadi bagian penting dari perjuangan bersama melawan ketidakadilan dalam dunia pendidikan.