
PROFESI-UNM.COM– Staf Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menantang mahasiswa untuk melakukan aksi nyata dalam melindungi anak dari kekerasan. Hal ini disampaikan pada acara Diskusi Tematik Menteri PPPA Republik Indonesia yang berlangsung di Ruang Seminar lantai 11 Menara Pinisi UNM, Selasa (31/7).
Staf Khusus Menteri PPPA, Beni B Arnold Naraha mengatakan jika mahasiswa mampu berteriak lantang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) maka seharusnya mahasiswa juga mampu berteriak lebih lantang menolak kekerasan terhadap anak. Mahasiswa juga harus berani melakukan advokasi terhadap kasus kekerasan terhadap anak, baik itu kekerasan pisik maupun pisikis.
“Jika kalian mampu menutup jalan menolak kenaikan BBM. Maka saya menantang kalian untuk
melakukan aksi penolakan terhadap kasus kekerasan terhadap anak,” katanya saat menyampaikan
materi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Beni B Arnold melanjutkan, Kementerian siap mendanai mahasiswa yang ingin melakukan perpanjangan tangan terhadap kebijakan pemerintah, dalam melakukan perlindungan maupun pemberdayaan terhadap anak. Mahasiswa memiliki peran yang besar dalam mencabut akar kepahitan yang menjadikan anak melakukan tindakan amoral.
“Kami siap mendanai kegiatan mahasiswa dalam melakukan pemberdayaan terhadap anak. Kami sangat mensupport kegiatan seperti itu,” lanjutnya.
Ia berharap mahasiswa mampu menjalankan perannya sebagaimana mestinya, Karena kemajuan dan
martabat negara ada ditangan mahasiswa. Oleh karena itu mahasiswa harus siap mental maupun fisik.
“Saya berharap mahasiswa betul-betul siap mental karena mahasiswa adalah perpanjangan tangan
kebijakan pemerintah,” harapnya.
[divider][/divider]
*Reporter: Wahyu Riansyah