
PROFESI-UNM.COM– Staf Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia gelar diskusi tematik mengenai ‘Peran Mahasiswa Dalam Perlindungan Anak’. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Seminar lantai 11Menara Pinisi UNM, Selasa (31/7).
Ketua Panitia, Nur Anti mengatakan potensi yang dimiliki mahasiswa untuk mencabut akar kepahitan
yang menjadikan anak mendapat tindakan amoral sangat besar. Kemajuan negara ada dipundak mahasiswa, mereka adalah perpanjangan tangan pemerintah.
“kita mau menggalang kekuatan melalui perguruan tinggi, karena mahasiswa punya potensi yang besar.
Jadi programnya itu One Student Save One Family,” katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Bidang Pemenuhan Hak dan Kewajiban Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Sulawesi Selatan ini melanjutkan, mahasiswa betul-betul harus mampu
menjalankan perannya dengan baik sebagai agent of change maupun sosial kontrol. Sehingga
kedepannya kekerasan terhadap anak bisa diatasi, minimal dilingkungan kita.
“Harapannya mahasiswa bisa melakukan perlindungan kepada anak,” harapnya.
Diskusi tematik yang mengurai peran mahasiswa dalam perlindungan anak ini dihadiri oleh seratus
mahasiswa dari 11 Perguruan Tinggi yang ada di Kota Makassar. Kesepuluh PT ini yaitu; UNM, Unhas,
UINAM, UMI, YPUP, STIEM, UIT, STMIK Handayani, Unismuh Makassar, Stikes Makassar, Stikes Tamalatea.
[divider][/divider]
*Reporter: Wahyu Riansyah