
PROFESI-UNM.COM – Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (Sintalaras) Universitas Negeri Makassar (UNM) hadirkan Slamet Riadi selaku perwakilan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Selatan pada Dialog Peringatan Hari Pohon, Kamis (30/11).
Dialog yang berlokasi di gedung BU Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini merupakan salah satu kegiatan sebelum kegiatan aksi pencabutan paku pada pohon yang akan dilaksanakan pada hari jumat (1/12).
Pemateri dari Walhi Sulsel, Riadi (sapaannya) menyebutkan dengan adanya kegiatan ini patut menjadi contoh bagi seluruh mahasiswa yang bergabung pada organisasi yang bergerak di lingkungan hidup maupun pecinta alam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kegiatan ini patut menjadi contoh bagi mahasiswa maupun organisasi yang bergerak dilingkungan hidup maupun pecinta alam karena dapat menyadarkan kembali pentingnya menjaga pohon,” ujarnya.
Pria asal Pinrang tersebut juga memberi saran kepada mahasiswa serta masyarakat tentang apa yang seharusnya dilakukan ketika melihat kejadian Alat Peraga Kampanye (APK) yang ditancapkan pada pohon. Menurutnya, poster tersebut bisa di cabut, tapi harus berkonsultasi kepada pihak berwajib yakni kepolisian.
“Saran saya masyarakat mesti melakukan konsultasi kepada pihak berwajib sebelum melakukan tindakan terhadap poster tersebut, karena takutnya terjadi konflik dan manipulasi dari para calon terkait,” ungkapnya.
Terakhir, Alumni Pendidikan Antropologi tersebut juga berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menyebarkan sosialisasi terhadap pentingnya menjaga pohon kepada masyarakat luas, baik secara langsung maupun penyebaran poster di media sosial.
“Harapan saya, dengan adanya kegiatan ini dapat menyebarkan sosialisasi baik secara langsung maupun penyebaran poster di media sosial kepada masyarakat. Serta harapan saya adanya campur tangan lingkungan hidup setempat,” tutupnya.
Kegiatan Green Eco-Cration ini berlangsung selama 3 hari sejak Rabu hingga pada hari terakhir ditutup dengan aksi cabut paku di lingkup UNM. (*)
*Reporter: Ibnu Qayyum Abdullah/Editor: Iyasnur Eynil