Setiap orang/siswa yang dipandang oleh seorang instruktur sangatlah membingungkan, karena mencakup sudut pandang fisik dan mental. Cara berperilaku yang diharapkan muncul karena belajar juga rumit, karena mencakup berbagai kapasitas (keterampilan) seperti mental, penuh perasaan, dan komponen psikomotorik. Selain itu, kerjasama pembelajaran dan iklim pembelajaran itu sendiri rumit karena mencakup materi, pendekatan, model, metodologi, strategi dan media yang digunakan untuk berbicara dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran (keterampilan) yang normal.
Dengan mempertimbangkan rumitnya tugas pembelajaran, maka setiap pendidik diharapkan memiliki kemampuan keilmuan dan ketrampilan sebagai spesialis penguasaan. Secara eksplisit dalam PP no. 19 Tahun 2005 menekankan bahwa keterampilan yang harus dimiliki pengajar meliputi 1) kemampuan akademik; 2) kemampuan karakter; 3) kemampuan mahir; terlebih lagi, 4) kemampuan sosial.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemampuan dasar dalam melaksanakan pemerolehan merupakan kemampuan esensial yang harus dikuasai oleh setiap pendidik. Jika dikaitkan dengan keempat kemampuan di atas, maka kemampuan dasar dalam melakukan pembelajaran termasuk kemampuan mahir. dimana menerapkan setiap macam kemampuan pertunjukan dasar tentunya harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Oleh karena itu, keterampilan penting untuk melaksanakan pembelajaran juga dikaitkan dengan keterampilan akademis.
Tulisan ini dikutip di Buku ‘Model-Model Pembelajaran’ Halaman 116 oleh Dr. Rusman, M.Pd dan diterbitkan oleh PT. Raja Grafindo Persada di Jakarta. (*)
*Reporter : Angnis Arimayanti