PROFESI-UNM.COM – Benda hitam, atau yang lebih dikenal dengan istilah “blackbody” dalam fisika, memiliki sejarah yang panjang dan penting dalam perkembangan pemahaman manusia tentang radiasi elektromagnetik. Konsep ini pertama kali diusulkan pada abad ke-19 oleh fisikawan Jerman bernama Gustav Kirchhoff. Kirchhoff menyatakan bahwa benda hitam adalah benda yang sempurna dalam menyerap radiasi elektromagnetik, tanpa memantulkannya.
Pada tahun 1900, fisikawan Jerman lainnya, Max Planck, mengembangkan model matematis pertama untuk menjelaskan radiasi benda hitam. Planck menyarankan bahwa radiasi elektromagnetik dari benda hitam tidak dapat dijelaskan dengan fisika klasik, melainkan memerlukan pendekatan baru yang kemudian dikenal sebagai mekanika kuantum.
Pada tahun 1905, Albert Einstein memperluas konsep Planck tentang benda hitam dengan menerapkan teori kuantum untuk menjelaskan efek fotolistrik. Einstein menunjukkan bahwa cahaya bisa berperilaku seperti partikel, yang kemudian dikenal sebagai foton, dan ini membuka jalan bagi perkembangan mekanika kuantum.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada tahun 1911, fisikawan Jerman lainnya, Johannes Stark, melakukan percobaan yang mengonfirmasi bahwa cahaya bisa berperilaku seperti partikel. Temuan ini menguatkan teori kuantum dan semakin mengukuhkan konsep benda hitam dalam fisika modern.
Pada tahun 1913, fisikawan Denmark, Niels Bohr, memperkenalkan model atom yang menggabungkan mekanika kuantum dengan konsep benda hitam. Model Bohr ini memberikan dasar bagi pemahaman kita tentang struktur atom dan memainkan peran penting dalam perkembangan fisika modern.
Pada tahun 1926, fisikawan Austria, Erwin Schrödinger, mengembangkan persamaan gelombang yang menjelaskan perilaku partikel kuantum. Persamaan Schrödinger ini digunakan untuk menggambarkan berbagai fenomena fisika kuantum, termasuk radiasi benda hitam.
Sejak itu, konsep benda hitam terus menjadi fokus penelitian dalam fisika kuantum dan astronomi. Penemuan dan pemahaman tentang benda hitam telah membantu kita memahami lebih baik tentang sifat dasar materi dan alam semesta secara keseluruhan. (*)
*Reporter: Firmansyah