
PROFESI-UNM.COM – Jika kamu memiliki hobi dibidangu fotografi, apalagi kamu orangnya suka bawa kamera saku, hal ini akan sangat membentu kamu untuk mengembangkan pengetahuanmu terkait dunia fotografi. Simak baik baik yah.
– Resolusi Kamera
Kamera saku digital biasanya memiliki sensor berjenis CCD atau CMOS untuk menangkap gambar dalam bentuk pixel (titik). Semakin banyak pixel yang tertangkap, semakin detil gambar yang dihasilkan. Kamera digital saku paling sederhana biasanya memiliki resolusi 1,3 Mega Pixel (MP) yang mampu mencetak foto berukuran 4R, ukuran ini cukup untuk foto dokumentasi keluarga.
Resolusi 1.3 MP didapat dari perhitungan pixel gambar yang mampu dihasilkan yaitu 1280×960. Sedangkan 2 MP dihasilkan dan perhitungan 1600×1200. Angka ini merupakan banyaknya titik yang ada dalam gambar/foto. Misalnya, foto yang beres- olusi 2 MP, berarti ada 1600 titik di bidang horizontal dan 1200 titik di bidang vertikal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika pemilik kamera saku digital ingin mencetak hasil jepretan- nya dalam ukuran yang lebih besar, tentunya memilih kamera yang memiliki resolusi yang lebih besar dari 2 MP. Jika dipak sakan menggunakan kamera yang memiliki resolusi kecil untuk mencetak foto yang berukuran besar hasilnya akan kurang tajam dan pecah (noise).
– Optikal dan Digital Zoom
Kamera digital sakue umumnya memiliki optikal zoom dan digital zoom yang berfungsi untuk memperbesar objek bidik.r Perbesaran gambar secara optikal zoom berbeda dengan pembesaran secara digital zoom. Fungsi optikal zoom adalah memperbesar gambar objek tanpa mengurangi kualitas foto Sedangkan digital zoom, memperbesar objek dengan melakukan pemotongan pada gambar sehingga kualitas gambar menjadi rendah dengan tampilan yang besar, hasil foto ini terkesan kasar dan tidak tajam (noise).
Pemilihan optikal zoom sangat tergantung kebutuhan si pemotret Jika pemakaian kamera hanya untuk memotret dokumentasi keluarga, kamera saku dengan optikal zoom 3x dirasa sudah cukup.
– Shutter Speed
Shutter speed/kecepatan rana adalah kecepatan menangkap objek pada kamera. Besarnya kecepatan akan berpengaruh terhadap cahaya yang dihasilkan. Semakin rendah kecepatan yang digunakan, cahaya yang didapatkan semakin terang. Demikian sebaliknya, jika menggunakan kecepatan tinggi, cahaya yang didapatkan cenderung gelap.
Shutter speed yang terdapat pada kamera digital saku berbeda- beda, tergantung dari produk masing-masing Produk kamera digital saku pada umumnya memiliki kecepatan dari 15 sampai 1/2500. Pengaturan kecepatan berpengaruh terhadap hasil foto. Jika memotret pada kondisi cuaca terang benderang dengan kecepatan rendah, maka hasil foto akan over exposure. Begitu pun sebaliknya, jika memotret pada kondisi kurang cahaya dengan kecepatan tinggi, maka hasil foto akan under exposure.
-Aperture
Dalam fotografi, operture adalah besarnya bukaan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam kamera. Secara awam, aperture dapat dimisalkan seperti lampu yang dapat diatur volume gelap-terangnya. Jika volume lampu dinaikkan, hasil foto akan terang Sebaliknya, jika volume lampu diturunkan, hasil foto cenderung lebih gelap.
Ada juga yang menerjemahkan aperture sebagai perbandingan antara jarak fokus lensa dengan diameter dari diafragma yang terbuka saat itu. Misalnya, sebuah lensa diatur dengan diafragma f/8, maka terang-gelapnya hasil foto akan sama dengan panjang fokal lensa (zoom) yang berbeda.
Nilai aperture dinyatakan dalam skala standar yang disebut dengan f-stop. Nilai f-stop setiap produk kamera saku berbeda- beda. Bagaimana cara mengatur kebutuhan diafragma dengan menentukan nilai f-stop Semua sangat tergantung pada kondisi cahaya saat memotret. Jika memotret saat kondisi cahayanya terang benderang, maka dibutuhkan diafragma kecil, akan tetapi, Jika saat memotret kondisi cahaya kurang cerah, berarti diafragm yang dibutuhkan cukup besar. Prinsipnya pengaturan diafragma adalah semakin kecil nilai f-stop, maka semakin besar bukaannya. Sehingga cahaya yang masuk semak banyak. Demikian sebaliknya, semakin besar nilai f-stop maka semakin kecil bukaannya, dan cahaya yang masuk menjadi berkurang.
– ISO
ISO atau sering disebut juga ASA adalah kepekaan atau sensitivitas CCD/film terhadap cahaya. Semakin besar nilai ISO, maka semakin besar pula kepekaan lensa dalam menangkap/menyerap cahaya yang masuk. Ketersediaan ISO pada produk kamera saku digital juga beragam, tergantung pabrikan yang memproduksinya. Ada yang dimulai dari ISO 80 sampai 1600.
Itulah sedikit pengetahuan dasar terkait dunia Fotografi, semoga membantu.
Tulisan ini dikutip dari buku “Fotografi Digital Membuat Foto Indah dengan Kamera Saku” karya Hadiiswa dan diterbitkan oleh Mediakita pada tahun 2008.(*)
*Reporter: Muh. Akbar