PROFESI-UNM.COM – Sarvin, selaku orator perwakilan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menyampaikan orasi dalam seruan aksi unjuk rasa UNM Darurat Transparansi. Ia meminta agar Lembaga Kemahasiswaan (LK) dilibatkan pada peninjauan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Mahasiswa dari jurusan Akuntansi Terapan ini mengungkapkan bahwa perlunya keterlibatan antar LK dari masing-masing Fakultas untuk memverifikasi berkas untuk mengurangi adanya manipulasi.
“Kita melihat bahwa biaya tunggal UKT sampai pada hari ini tidak pernah ditransparasikan oleh pihak pimpinan kampus. Libatkan LK untuk memverifikasi berkas peninjauan UKT”, ungkapnya dalam orasi di depan Gedung Menara Pinisi, Senin (24/7).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Disisi lain, ia menjelaskan memengenai adanya problematika mengenai BKT, yaitu penggolongan peninjauan UKT mahasiswa setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena tidak adanya transparansi untuk mahasiswa dari pihak kampus.
“Melihat problem persoalan rakyat, terkhususnya mahasiswa, yaitu peninjauan UKT. Tidak adanya keterbukaan, akuntabilitas, dan transparasi bagi mahasiswa terkhusus dari birokrasi itu sendiri”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia juga menyayangkan, bagaimana nasib bagi mahasiswa yang tidak dapat peninjauan penggolongan UKT kedepannya.
“Anak buruh, anak petani, anak nelayan, dimana biaya UKT mereka yang tidak ditinjau, tidak dipantau penggolongan UKT mereka. Mereka tidak dapat melanjutkan perkuliahan mereka, bagaimana nasib mereka,” ujarnya. (*)
*Reporter : Sunan Jaya/ Editor: A. Nur Ainun