
PROFESI-UNM.COM – Bastiana, salah satu pemateri dalam kegiatan seminar pendidikan dan pelatihan bahasa isyarat yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Khusus (PLS) menyampaikan pentingnya pentingnya pendidikan inklusif di sekolah.
Dalam materinya, Ia menekankan instansi pendidikan untuk merangkul anak-anak berkebutuhan khusus agar mereka merasa diterima, tersenyum, dan dapat berbaur dengan teman-teman lnya.
“Mari kita rangkul mereka, karena langkah ini adalah awal dari terwujudnya pendidikan inklusif. Lingkungan sekolah dapat dikatakan inklusif ketika semua anak, tanpa terkecuali, dapat tersenyum bahagia, berbaur, dan belajar bersama,” ujarnya saat menyampaikan materi seminar di Gedung Convention Hall Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) pada Rabu, (4/12)..
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dosen pendidikan khusus ini menjelaskan bahwa kepala sekolah berperan penting dalam penguatan kapasitas sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif disekolah.
Kepala sekolah memiliki peran penting dalam menentukan kebijakan di sekolah. Dengan menerima siswa berkebutuhan khusus, sekolah dapat menjadi penyelenggara pendidikan inklusif.
“Kepala sekolah merupakan pembuat keputusan yang efektif, ketika kepala sekolah memutuskan untuk menerima siswa berkebutuhan khusus maka sekolah tersebut dapat menjadi penyelenggara pendidikan inklusif,” jelasnya.
Selain kepala sekolah, Bastiana juga mengungkapkan bahwa faktor pendukung lain dalam mewujudkan pendidikan inklusif di sekolah adalah pelatihan bagi guru-guru, untuk memahami lebih dalam apa itu pendidikan inklusif, mengetahui cara mengenali dan menangani anak berkebutuhan khusus, serta melakukan workshop strategi pembelajaran inklusif.
“Pelatihan untuk guru juga penting dalam pendidikan inklusif karena sampai saat ini masih banyak guru-guru di sekolah tidak tau apa itu pendidikan inklusif, untuk itu perlu adanya pelatihan,” ungkapnya.
Kegiatan seminar dan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para peserta mengenai pentingnya peran sekolah dalam mewujudkan pendidikan inklusif yang berkualitas. (*)
*Reporter: Novita Febriyanti / Editor: Elsa Amelia