
PROFESI-UNM.COM – Pembantu Dekan Bidang Akademik (PD I) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) Syahrul, menjelaskan Computer Based Test (CBT) atau test berbasis komputer tidak dapat sekadar diterapkan begitu saja. Melainkan harus melalui serangkaian pertimbangan oleh berbagai pihak. Hal tersebut Syahrul katakan saat prosesi pengukuhan dirinya sebagai guru besar di Ruang Teater Pinisi, Rabu (25/4).
Menurut Syahrul, dalam penerapan CBT otoritas pendidikan dan pengambil kebijakan terkait harus melakukan pengkajian terlebih dahulu. Permasalahan teknis pada komputer itu sendiri seperti layar dan keyboard dapat mempengaruhi hasil test. Tak hanya itu, hal mendasar seperti ketersediaan komputer itu sendiri menjadi tantangan penerapan CBT di tanah air.
“Tidak dapat dipungkiri fakta jika fasilitas, dan sumber daya pendidikan di Indonesia masih belum merata sampai ke pelosok tanah air. Maka dari itu transisi ke pengujian berbasis komputer tidak sekadar masalah pengukuran pendidikan, tapi juga masalah teknis dan logistik,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski begitu, permasalahan ini tak dapat dianggap sebagai halangan dalam penerapan CBT, melihat era digital yang telah mengubah seluruh bidang kehidupan tak terkecuali pendidikan. Sehingga penerapan CBT menjadi langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedepannya.
“Disadari bahwa kemajuan era digitalisasi sudah menyebar masuk dan merambah semua aspek, termasuk pendidikan hingga ranah pengujian di sekolah. Ini merupakan langkah positif sekaligus tantangan bagi dunia pendidikan,” katanya.
Terakhir, bapak tiga anak ini mengharapkan kerjasama seluruh pihak demi semakin banyaknya pembaruan dalam bidang pendidikan. Mulai dari pembaruan dalam sistem pengajaran hingga pada proses pengujiannya.
“Diperlukan sinergi seluruh stake holder yang terlibat agar memunculkan inovasi baru baik pada proses pembelajaran di kelas hingga pada penyelenggaraan proses pengujiannya,” tutupnnya. (*)
[divider][/divider]
*Reporter: Faisal Fajar