[Opini] Gerakan hati nurani atau gerakan karna paksaan?

Avatar photo

- Redaksi

Senin, 4 Maret 2019 - 16:42 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFESI-UNM.COM – Demonstrasi atau istilah dikalangan mahasiswa sering menyebutnya dengan aksi adalah hal yang sering dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai kampus khususnya mahasiswa dari kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) . Berbagai tuntutan disuarakan baik dari kebijakan kampus yang merugikan mahasiswa maupun tuntutan kepada negara yang menyensarakan rakyat kecil.

Aksi demosntrasi dilakukan dengan berbagai cara baik turun kejalan atau melalui media online, baik dengan cara anarkis maupun dengan cara persuasif tetapi intinya sama yaitu menyampaikan aspirasi yang dianggap tidak memihak kepada rakyat kecil

Sebelum melakukan aksi demonstrasi biasanya para korlab atau jenlap mengumpulkan massa sebanyak banyak agar situasi dilapangan dapat meriah atau menjadi gertakan bagi pengambil kebijakan bahwa banyak yang tidak setuju dengan kebijakan yang ia keluarkan.

Ada banyak cara dilakukan untuk mengumpulkan massa yang banyak terkadakang cara yang keras adalah cara yang jitu untuk mengumpulkan massa, biasanya para senior masuk ke ruangan mahasiswa baru ( Maba) dan mengancam mereka ketika tidak mengikuti aksi. terkadang mahasiswa baru bingun aksi apakah ini?, apa yang ingin dituntut?, dan untuk apa kita ikut aksi?.

Dengan adanya cara cara yang keras seperti itu para mahasiswa baru seakan ikut hanya karna paksaan bukan karna kesadaran dari hati nurani yang paling dalam sehingga mereka hanya menjadi massa hore atau hanya sekedar sumbangsi suara HIDUPPP MAHASISWAAA.

Baca Juga :  [OPINI] Inovasi Kebijakan di Sektor Pendidikan dalam Menyongsong Indonesia Emas 2024

Dalam kasus ini pengurus lembaga kemahasiswaan setingkat himpunan/bem harus mampu mengambil tindakan yang persuasif agar mahasiswa baru dapat ikut aksi dengan hati nurani yang paling dalam ataukah memberi pemahaman kepada mahasiswa baru tentang aksi agar mereka mampu mengambil peran saat aksi aksi selanjutnya SALAM PERJUANGAN


*Penulis adalah Muh. Fahrul Haeri, mahasiswa jurusan Pendidikan IPS FIS UNM, angkatan tahun 2016

Berita Terkait

Pendidikan yang Membungkam : Saat Instansi Pendidikan Membentuk Komoditas Tanpa Imajinasi
Arah Sekolah dan Pendidikan
Awan Gelap LK FT-UNM: Kekosongan Intelektual dan Degradasi Gerakan Mahasiswa
Tantangan bagi Masyarakat yang Terinfeksi Informasi Sepihak
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Semua Demi Pendidikan
Di Balik Layar Konflik: Memahami Strategi Psychological Warfare dalam Perang Modern
Perjuangan dan Potensi Perempuan: Transformasi Gender dalam Organisasi
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 3 Mei 2025 - 21:56 WITA

Pendidikan yang Membungkam : Saat Instansi Pendidikan Membentuk Komoditas Tanpa Imajinasi

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:45 WITA

Arah Sekolah dan Pendidikan

Jumat, 14 Maret 2025 - 20:40 WITA

Awan Gelap LK FT-UNM: Kekosongan Intelektual dan Degradasi Gerakan Mahasiswa

Jumat, 8 November 2024 - 02:36 WITA

Tantangan bagi Masyarakat yang Terinfeksi Informasi Sepihak

Rabu, 3 Juli 2024 - 22:54 WITA

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Berita Terbaru

Pendidikan Sejarah

Pameran Sejarah Jadi Wadah Edupreneurship dan Wisata

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:21 WITA

Fakultas Psikologi

Tim BKP Fakultas Psikologi Gelar Psikoedukasi Sex Education di PAUD Kartini

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:00 WITA

Himanis

UMKM Fest Wadah Promosi dan Pemberdayaan UMKM Lokal

Rabu, 7 Mei 2025 - 02:27 WITA