PROFESI-UNM.COM-Tekanan kuliah, tuntutan akademik, hingga persoalan pribadi sering kali membuat mahasiswa terjebak dalam kondisi stres berkepanjangan. Jika dibiarkan, stres dapat berkembang menjadi depresi, gangguan mental yang semakin banyak dialami generasi muda saat ini.
Depresi bukan sekadar rasa sedih biasa, tetapi kondisi psikologis yang menguras energi, semangat, dan kemampuan seseorang untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Banyak mahasiswa yang mengalaminya tanpa disadari, karena mereka terbiasa menutupi perasaan lelah dan cemas demi terlihat kuat di depan orang lain.
Salah satu cara utama mengatasi depresi adalah tidak memendam perasaan sendiri. Berbicara dengan orang yang dipercaya, seperti teman dekat, keluarga, atau konselor kampus, dapat membantu meringankan beban pikiran. Dukungan sosial menjadi langkah awal yang penting untuk keluar dari perasaan terisolasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, menjaga rutinitas sehat juga berpengaruh besar terhadap kestabilan mental. Tidur cukup, makan bergizi, dan rutin berolahraga dapat meningkatkan hormon bahagia dan membantu pikiran tetap tenang. Aktivitas sederhana seperti berjalan pagi atau membaca buku favorit bisa membantu menyeimbangkan emosi.
Mahasiswa juga disarankan untuk mengatur waktu belajar dan istirahat secara seimbang. Terlalu fokus pada target akademik tanpa memberi ruang untuk diri sendiri sering menjadi pemicu utama kelelahan mental. Memberi jeda sejenak dari layar laptop, menikmati waktu tanpa tekanan, dan melakukan hal yang disukai dapat membantu menjaga kesehatan mental tetap stabil.
Beberapa kampus kini mulai menyediakan layanan konseling dan ruang aman bagi mahasiswa yang mengalami tekanan emosional. Fasilitas ini hadir sebagai bentuk dukungan agar mahasiswa tidak merasa sendirian menghadapi masalah mentalnya. Keberanian untuk mencari bantuan bukan tanda kelemahan, melainkan langkah bijak untuk memulihkan diri.
Depresi bisa menimpa siapa saja, tetapi bisa diatasi dengan kesadaran dan dukungan yang tepat. Memulai dari hal kecil seperti berbagi cerita, menjaga gaya hidup sehat, dan menghargai diri sendiri merupakan bentuk perlawanan terbaik terhadap tekanan hidup. Kesehatan mental adalah investasi jangka panjang yang menentukan masa depan. (*)
*Reporter: Nur Mardatillah







