PROFESI-UNM.COM – Program Magang dan Studi Independent Bersertifikat (MSIB) merupakan salah satu bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Pendaftaran MSIB Angkatan 5 telah dibuka hingga 10 Juni 2023. Ironinya, pada MSIB Angkatan 4, masih ada keluhan yang menghantui mahasiswa terkait Bantuan Biaya Hidup (BBH).
Magang bersertifikat dirancang agar mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja di industri atau dunia profesi nyata. Pada program yang dijalankan selama satu semester ini juga akan mendapatkan uang saku dari pemerintah. Besaran BBH yang diperoleh adalah Rp. 2.800.000,00/bulan. Adapun bagi mahasiswa yang mendapat beasiswa bantuan hidup dari pemerintah akan dikurangi jumlah uang sakunya.
Daniel Indra Yudi, salah satu peserta MSIB Batch 4 menuturkan bahwa idealnya bantuan hidup yang harusnya diterima mahasiswa disalurkan setiap bulan selama 5 bulan. Namun pada MSIB Batch 4 dibagi menjadi dua kali pencairan yaitu Termin 1 dan Termin 2.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kenyataannya nggak ternyata, cuman 2 kali pencairan,” tuturnya pada Kru Profesi, Senin (29/5).
Namun, Daniel mengungkapkan bahwa pada termin 1 penyaluran BBH tidak merata. Ia sendiri mengaku baru mendapat BBH termin 1 di bulan ke 4 magang. Oleh karena itu, ia harus berhemat dalam mengatur keuangan pribadinya selama pemagangan.
“Jujur selama 4 bulan kecewa banget gitu kan. Karena kita punya kebutuhan di sini buat makan dan segala macem. Jadi kita masih pake uang kita sendiri,” ungkapnya.
Lebih lanjut, BBH pada MSIB Batch 4 diatur dalam 5 pengajuan. Daniel sendiri tidak tahu alasan mengapa penyaluran tidak dilakukan serentak. Ia hanya terus memantau informasi dari grup telegram.
“Aku kurang tau sih. Udah diatur sama panitianya,” ujarnya.
Sementara itu pencairan biaya hidup yang terbilang lambat tentu menyulitkan pemagang. Apalagi untuk peserta magang seperti Daniel yang jauh dari kampung halaman.
“Kita butuh buat kebutuhan kita terutama bagi kita yang ngerantau nih beda domisili,” ungkapnya.
Terakhir, meskipun program ini memiliki kekurangan tak membuat Daniel kapok. Ia masih ingin menjadi peserta pada MSIB Batch selanjutnya. Namun ia ingin mendaftar pada mitra yang dekat dari tempat tinggalnya. Hal ini karena jika seandainya masalah yang sama terulang, ia merasa lebih aman karena dekat dengan rumah.
“Pengen deket dari rumah, jadi meskipun BBH telat, masih bisa dipantau sama keluarga,” tutupnya. (*)
*Reporter: Nur Arrum Suci Katili