
PROFESI-UNM.COM – Lembaga Dakwah Mahasiswa Forum Studi Islam Raudhatul ‘Ilmi Universitas Negeri Makassar (LDK FSI RI UNM) dalam Semarak Muktamar XXV (25) melaksanakan kegiatan webinar politik islam nasional. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Zoom Meeting, Selasa (6/2).
Selain melalui zoom meeting, kegiatan ini disiarkan langsung di kanal YouTube Al-Wasath Media. Pada kegiatan kali ini pengurus LDK FSI RI UNM mengusung tema “Menakar Indonesia melalui Pemilu 2024” dengan jumlah peserta 131 orang.
Ketua Panitia, Muhammad Zulkifli menyampaikan tujuan dari kegiatan ini yakni memperluas cakupan pemahaman tentang urgensi Politik bagi Pemuda secara khusus. Selain itu, Masyarakat secara umum di masa menuju Pemilu 2024 untuk Indonesai lebih baik sekaligus untuk menambah Ilmu Syar’i dan tsaqafah islamiah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tujuan dari kegiatan ini adalah agar pemahaman urgensi politik sampai ke pemuda dan masyarakat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Muh. Amar selaku Ketua Umum LDK FSI RI UNM juga berterima kasih dan bersyukur atas kesediaan para Narasumber yang luar biasa. Ditambah antusias dan semangat peserta pada kegiatan Webinar Politik Islam yang dilaksanakan oleh LDK FSI RI UNM sebagai rangkaian Muktamar.
“Alhamdulillah pemateri sangat luar biasa, pak Tamsil dan Ust Ardian. Dua narasumber menyampaikan dengan lugas mengenai pentingnya politik apalagi kaum anak muda. Oleh karena, sebagai pemuda saatnya kita melek politik ” ujarnya.
Tamsil Linrung sebagai narasumber pertama yang dikenal sebagai tokoh politik nasional menyampaikan materi yang dibawakannya, bahwa tahun 2024 adalah tahun politik. Masa Pemilu adalah kesempatan kita berdemokrasi dan masa tersebut kita punya pilihan yang bisa kita perjuangkan Oleh sebab itu, saatnya memilih yang terbaik, untuk kembali ke tujuan nasional negara Indonesia.
“Ini adalah kesempatan demokrasi, kita punya pilihan dari bawah yang bisa kita perjuangkan. Saatnyalah kita memilih yang terbaik untuk kembali ke tujuan negara kita. Jangan buru-buru pamit dari TPS dan mari kita harus rekam dan jadi saksi pemilu,” ungkap Tamsil. (*)
*Reporter: Elma