Mengenal Tiga Bentuk Sembah ala Keraton Surakarta Hadiningrat

Avatar photo

- Redaksi

Minggu, 21 Mei 2023 - 23:03 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFESI-UNM.COM – Keraton Surakarta Hadiningrat menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah di Solo. Nilai-nilai filosofi dan mitologi masih melingkupi kehidupan di Keraton ini. Termasuk kata sembah yang mengandung makna filosofis. Kru Profesi berkesempatan untuk mengunjungi dan menggali nilai-niali tradisional Keraton ini, Minggu (21/5).

Abdi dalem Keraton Hadiningrat berinisial S yang memandu wisatawan berkeliling, menjelaskan kegunaan pendopo dalam Keraton. Salah satunya sebagai tempat perayaan ulang tahun Raja. Yang mana dalam acara tersebut, rakyat akan menyembah Raja.

Dalam pengertian Keraton Surakarta sendiri sembah mengandung tiga makna. Yakni sembah geding, sembah sujud, dan sembah penghormatan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pengertian keraton, sembah itu ada tiga,” tutur S selaku Abdi dalem.

Baca Juga :  Tips Kreatif Mendapat Dana Dari Pengajuan Proposal Pada Perusahaan

Sembah yang pertama yaitu sembah geding. Maknanya yaitu menghormati orangtua kita sebagai orang yang membesarkan kita dari lahir hingga dewasa.

“Sembah geding, kepada Ibu Bapak,” sebutnya.

Selanjutnya yaitu sembah sujud. Sembah ini bermakna bahwa kita harus memuja Tuhan sebagai Sang Pencipta. Sembah sujud kepada tanah dimaksudkan bahwa manusia adalah makhluk yang terbuat dari tanah. Manusia berasal dari tanah, hidup diatas tanah, dan pada akhirnya akan kembali ke tanah.

“Nah terus sembah sujud, ke tanah. Kepada Allah,” ujarnya.

Terakhir, yaitu sembah penghormatan. Sembah ini ditujukan kepada manusia yang ingin dihormati. Jika kita ingin dihormati oleh orang lain, maka kita juga harus menghormati orang lain. Sembah inilah yang dimaksudkan untuk Raja. Sejak zaman dahulu hingga kini, Raja dianggap berjasa bagi rakyat dan diakui kehormatannya.

Baca Juga :  Jaga Kesehatanmu di Musim Hujan dengan Delapan Tips Ini

“Yang terakhir sembah penghormatan. Kalau kamu mau dihormati orang lain. Kamu harus menghormati orang lain. Penghormatan raja diakui oleh rakyatnya waktu dulu,” tutupnya.

Keraton yang didirikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwana II pada tahun 1744 ini masih menanamkan nilai leluhur dan adat tradisional. Banyak sejarah dan nilai filosofis yang bisa diambil dari Keraton. Bagi kamu yang sedang berkunjung ke Solo jangan sampai lupa berkunjung ke Keraton Surakarta Hadiningrat. Keraton terbuka untuk umum setiap hari, kecuali hari Jum’at.  (*)

*Reporter: Nur Arrum Suci Katili

Berita Terkait

Cegah Dehidrasi Saat Puasa dengan Pola Minum 2-4-2
7 Tools Terbaik untuk Bantu Perkuliahan
Rekomendasi Tempat dengan View Sunset Terbaik di Makassar
Seni Hidup Minimalis: Menemukan Kebahagiaan dalam Kesederhanaan
Es Cendol Dawet Jajanan Tradisional yang Hits di Kalangan Mahasiswa
Mindfulness Sehari-hari: Cara Menghadirkan Kedamaian dalam Kehidupan yang Penuh Kesibukan
Assi Si Manusia Mutan, Neurofibroma dan Prejudis
Makassar F8 2023 Angkat Tema Next Gen Treasure
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 Maret 2025 - 22:52 WITA

Cegah Dehidrasi Saat Puasa dengan Pola Minum 2-4-2

Selasa, 12 November 2024 - 02:41 WITA

7 Tools Terbaik untuk Bantu Perkuliahan

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 11:05 WITA

Rekomendasi Tempat dengan View Sunset Terbaik di Makassar

Kamis, 17 Oktober 2024 - 11:31 WITA

Seni Hidup Minimalis: Menemukan Kebahagiaan dalam Kesederhanaan

Senin, 14 Oktober 2024 - 15:17 WITA

Es Cendol Dawet Jajanan Tradisional yang Hits di Kalangan Mahasiswa

Berita Terbaru

Pendidikan Sejarah

Pameran Sejarah Jadi Wadah Edupreneurship dan Wisata

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:21 WITA

Fakultas Psikologi

Tim BKP Fakultas Psikologi Gelar Psikoedukasi Sex Education di PAUD Kartini

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:00 WITA

Himanis

UMKM Fest Wadah Promosi dan Pemberdayaan UMKM Lokal

Rabu, 7 Mei 2025 - 02:27 WITA