Membuat Laporan Berimbang dalam Jurnalisme Modern

Avatar photo

- Redaksi

Sabtu, 14 September 2024 - 13:27 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi keseimbangan perspektif dalam dunia jurnalistik, (Foto: int.)

PROFESI-UNM.COM – Dalam dunia jurnalisme, salah satu prinsip penting yang harus dipegang teguh adalah keseimbangan perspektif dalam pembuatan berita. Keseimbangan perspektif berarti menyajikan informasi secara adil dan memberikan ruang bagi semua sudut pandang yang relevan, terutama dalam berita-berita yang bersifat kontroversial atau memuat perbedaan pandangan. Berita yang seimbang memungkinkan masyarakat untuk memahami berbagai aspek dari sebuah peristiwa, sehingga mereka dapat membentuk opini yang berdasarkan fakta dan sudut pandang yang beragam.

Membuat berita yang berimbang memerlukan keterampilan dan tanggung jawab. Seorang jurnalis harus mampu menggali informasi dari berbagai sumber, tidak hanya dari pihak-pihak yang mendukung atau terlibat langsung dalam suatu peristiwa, tetapi juga dari mereka yang mungkin memiliki pandangan berbeda. Dalam menyusun berita, penting untuk memberikan porsi yang adil bagi setiap pihak agar informasi yang disampaikan tidak tampak berat sebelah. Hal ini semakin penting di era digital saat ini, di mana berita cepat menyebar, dan opini publik bisa dengan mudah dipengaruhi oleh narasi yang tidak lengkap atau bias.

Keseimbangan perspektif juga berkaitan dengan objektivitas jurnalis itu sendiri. Jurnalis diharapkan untuk menyampaikan fakta tanpa memasukkan opini pribadi atau afiliasi politik. Sikap netral harus tetap dijaga, meskipun jurnalis mungkin memiliki pandangan pribadi terkait isu yang sedang diliput. Namun, netralitas ini tidak berarti bahwa semua pendapat harus diperlakukan sama. Dalam kasus tertentu, jurnalis perlu menyaring dan mengevaluasi informasi, memastikan bahwa hanya fakta yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan yang disampaikan kepada publik.

Salah satu tantangan dalam membuat berita yang berimbang adalah akses ke sumber informasi. Terkadang, beberapa pihak enggan memberikan komentar atau informasi yang diperlukan untuk memberikan sudut pandang yang lengkap. Dalam situasi seperti ini, jurnalis harus mencari cara alternatif untuk mendapatkan informasi, seperti menggunakan data dari sumber terpercaya atau wawancara dengan pakar yang memiliki pemahaman mendalam tentang isu tersebut.

Selain itu, berita yang berimbang juga harus mempertimbangkan latar belakang sosial, budaya, dan politik dari audiens. Jurnalis harus mampu menyajikan informasi dengan cara yang bisa dipahami oleh berbagai kalangan, tanpa mengorbankan akurasi atau mengabaikan konteks yang penting. Ini mencakup penggunaan bahasa yang jelas, serta penjelasan yang mendalam untuk isu-isu yang kompleks, sehingga audiens dapat mendapatkan gambaran yang lengkap dan objektif.

Baca Juga :  FIP UNM Gelar Seleksi Internal Menuju FIP-JIP Nasional 2025

Menyajikan berita yang seimbang bukan hanya soal memberikan ruang bagi setiap pihak yang terlibat, tetapi juga tentang memberikan konteks yang memadai. Peristiwa yang diliput sering kali memiliki sejarah atau faktor-faktor yang lebih luas, yang jika diabaikan, dapat menyebabkan kesalahpahaman atau penilaian yang tidak tepat. Oleh karena itu, jurnalis harus memastikan bahwa setiap berita memberikan latar belakang yang cukup bagi pembaca untuk memahami situasi secara menyeluruh.

Keseimbangan perspektif dalam jurnalisme adalah dasar untuk menjaga kepercayaan publik terhadap media. Dengan memberikan informasi yang adil, akurat, dan objektif, jurnalis dapat membantu masyarakat membentuk opini yang lebih kritis dan rasional, sehingga mendorong dialog yang sehat di dalam masyarakat. Di tengah maraknya berita hoaks dan disinformasi, prinsip keseimbangan perspektif semakin krusial dalam menjaga integritas media serta mendukung demokrasi yang berfungsi dengan baik. (*)

*Reporter: Ibnu Qayyum Abdullah

Berita Terkait

Tantangan dan Cara dalam Melaporkan Berita Internasional
Teknik Wawancara yang Baik untuk Hasil yang Optimal
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebagai News Anchor
Investigasi Jurnalistik Mendalam, Mengungkap Fakta di Balik Keberadaan
Jelang Pemilu 2024, Ketua IJTI Sulselbar: Jurnalis Harus Berpihak pada Warga
Direktur Tribun Timur Jelaskan Perbedaan Informasi dan Berita Dalam Media Sosial
Direktur Tribun Trimur Tekankan Jurnalis Tak Boleh Takut Mengulas Isu
Himatep FIP UNM Gelar Pelatihan Jurnalistik
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 September 2024 - 13:27 WITA

Membuat Laporan Berimbang dalam Jurnalisme Modern

Sabtu, 14 September 2024 - 13:22 WITA

Tantangan dan Cara dalam Melaporkan Berita Internasional

Sabtu, 7 September 2024 - 14:23 WITA

Teknik Wawancara yang Baik untuk Hasil yang Optimal

Sabtu, 7 September 2024 - 14:18 WITA

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebagai News Anchor

Sabtu, 13 Juli 2024 - 23:01 WITA

Investigasi Jurnalistik Mendalam, Mengungkap Fakta di Balik Keberadaan

Berita Terbaru

Pendidikan Sejarah

Pameran Sejarah Jadi Wadah Edupreneurship dan Wisata

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:21 WITA

Fakultas Psikologi

Tim BKP Fakultas Psikologi Gelar Psikoedukasi Sex Education di PAUD Kartini

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:00 WITA

Himanis

UMKM Fest Wadah Promosi dan Pemberdayaan UMKM Lokal

Rabu, 7 Mei 2025 - 02:27 WITA