Mahasiswa UNM jadi Korban Represif Aparat, Kepala Dipukul Hingga Terluka

Avatar photo

- Redaksi

Rabu, 28 Agustus 2024 - 20:42 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Korban represif aparat, (Foto: Ist.)

Korban represif aparat, (Foto: Ist.)

Korban represif aparat, (Foto: Ist.)

PROFESI-UNM.COM – Represifitas aparat keamanan dalam penanganan aksi demonstrasi di Kota Makassar kembali terjadi. Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus menjadi korban.

MF mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) jadi salah satunya. Saat aksi massa yang menuntut ‘Tolak Politik Dinasti Joko Widodo’ terjadi di sejumlah titik Kota Daeng, Senin (26/8) malam. MF terlibat sebagai paramedis jalanan.

Dia bertugas untuk memberi perawatan bagi para demonstran yang mengalami cidera. Mengingat perannya yang begitu krusial, MF seharusnya diayomi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun nahas, justru malah sebaliknya. Kala bertugas, kejadian tak mengenakkan dilakukan aparat berseragam lengkap kepada dirinya.

Kronologi bermula ketika MF berusaha menangani demonstran yang mengalami luka di dalam Kampus Gunung Sari, UNM usai terjadi bentrok panjang. MF dengan cekatan memberi pertolongan pertama kepada korban di Sekretariat BEM FISH.

Tetapi melihat kondisi korban yang harus mendapat penanganan di rumah sakit, insting MF bekerja. Dia meminta agar mobil ambulance bisa masuk dan mengevakuasi korban.

Baca Juga :  Aliansi Mahasiswa UNM Gelar Aksi Lanjutan Tolak Kenaikan Harga BBM

Karena kondisi kampus yang masih dipenuhi aparat keamanan dan mahasiswa, MF sempat berdialog dengan Kapolrestabes Makassar, Mokhamad Ngajib serta Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Arifin Manggau.

“Saya juga sempat bicara ke depan. Pas masih asa Kapolrestabes Makassar dengan Wakil Rektor 3. Saya bilang, tolong ada ambulance tidak bisa masuk,” akunya, Rabu (28/8).

Perwira berpangkat tiga bunga melati itu lun merespon MF. Ngajib menjamin akan mengawal mobil ambulance yang membawa korban.

“Jadi saya sempat kembali jemput korban, tapi ternyata korban sudah lewat jalur evakuasi lain,” jelas MF kepasa awak Profesi.

MF kemudian berinisiatif untuk melakukan penyisiran untuk mencari lagi korban hingga ke depan Gedung BU, FEB.

Tetapi apadaya, dirinya menjadi sorotan aparat keamanan. Kepala MF dihujani pukulan hingga terluka. Selain itu, punggungnya turut menjadi sasaran.

Luka di kepala MF, (Foto: Ist.)

“Jadi saya dipukuli atas dasar karena saya berteriak-teriak waktu minta mobil ambulance. Sempat atribut saya juga dilucuti, supaya tidak terlihat sebagai paramedis,” terangnya.

Baca Juga :  Protes Soal Sanksi Skorsing dan Pemukulan Mahasiswa, LK se-FBS Unjuk Rasa

Sebagian demonstran dan paramedis yang tak jauh dari lokasi kejadian berusaha membantu. Mereka melilitkan perban di kepala MF demi mengehantikan laju pendarahan.

Tak habis sampai di situ, MF juga menceritakan dirinya juga sempat akan diangkut ke mobil Jatantras milik polisi. Tetapi beruntung, MF berteriak ke arah warga di sekitar.

“Tapi langsung diamankan warga. Karena saya sempat teriak kalau saya ini medis. Kemudian kami diamankan warga ke rumah makan Skage untuk terhindar dari aparat,” tandas MF.

Selang beberapa jam setelah kejadian, MF memeriksakan diri ke dokter. Luka di kepala serta memar di punggungnya diyakini akibat dari benda tumpul.

Kejadian tragis ini menjadi luka mendalam tidak hanya pada fisik. Tetapi juga dalam jiwa kolektif gerakan mahasiswa. (*)

*Reporter : Dwi Putri

Berita Terkait

[FOTO] RUU TNI Dinilai Ambisi, Aliansi BEM Makassar Gelar Aksi
Organda Se-UNM Gelar Aksi Evaluasi Kinerja Prabowo-Gibran
Aliansi Mahasiswa FIKK UNM Lakukan Gerakan Penolakan RUU TNI
PPKS UNM Sulit Tangani Kasus Pelecahan di FIS-H Karena Tidak Dilaporkan
[FOTO] Problematika Pelecehan Seksual BEM FIS-H Turun Aksi
Presiden BEM FIS-H Sebut UNM Darurat Kekerasan Seksual
HMO FT-UNM Sebut Dosen Paksa Mahasiswa Beli Buku
Mahasiswa FISH UNM Tuntut Perbaikan Akademik
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 Maret 2025 - 02:01 WITA

[FOTO] RUU TNI Dinilai Ambisi, Aliansi BEM Makassar Gelar Aksi

Jumat, 21 Maret 2025 - 22:20 WITA

Organda Se-UNM Gelar Aksi Evaluasi Kinerja Prabowo-Gibran

Jumat, 21 Maret 2025 - 19:45 WITA

Aliansi Mahasiswa FIKK UNM Lakukan Gerakan Penolakan RUU TNI

Rabu, 12 Maret 2025 - 20:35 WITA

PPKS UNM Sulit Tangani Kasus Pelecahan di FIS-H Karena Tidak Dilaporkan

Rabu, 12 Maret 2025 - 00:11 WITA

[FOTO] Problematika Pelecehan Seksual BEM FIS-H Turun Aksi

Berita Terbaru

Pendidikan Sejarah

Pameran Sejarah Jadi Wadah Edupreneurship dan Wisata

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:21 WITA

Fakultas Psikologi

Tim BKP Fakultas Psikologi Gelar Psikoedukasi Sex Education di PAUD Kartini

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:00 WITA

Himanis

UMKM Fest Wadah Promosi dan Pemberdayaan UMKM Lokal

Rabu, 7 Mei 2025 - 02:27 WITA