Lestarikan Budaya, Mahasiswa KKN UNM Gelar Cule-cule Toriolo di Soppeng

Avatar photo

- Redaksi

Kamis, 26 April 2018 - 20:54 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masyarakat Kelurahan Kaca, Kecamata Marioriawa saat lomba tarik tambang, Kamis (26/4). Kegiatan tersebut diadakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler Universitas Negeri Makassar angkatan XXXVIII untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal masyarakat Sulawesi Selatan. (Foto: Ist.)

PROFESI-UNM.COM – Budaya Cule-cule Toriolo atau permainan tradisional menjadi hal yang patut untuk dilestarikan di era digital saat ini. Apalagi, permainan tradisional sangat sarat akan kearifan lokal.

Olehnya itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler Universitas Negeri Makassar angkatan XXXVIII dari Kelurahan Kaca, Kecamata Marioriawa menggelar kegiatan “Olahraga Gembira dan Cule-cule Toriolo” di Lapangan setempat, Kamis (26/4).

Sejumlah permainan tradisional dilaksanakan yang diikuti oleh masyarakat sekitar. Diantaranya, Massallo, Majjeka, Tarompa, Perang-perangan bambu, Engrang batok, Lari kelereng, Tarompa dan Karung resing. Pertandingan olahraga gembira seperti tarik tambang, voli dan sepak takraw juga dilaksanakan.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempererat kekeluargaan, melestarikan budaya dan kearifan lokal kita, serta menumbuhkan rasa kebahagiaan masyarakat,” ucap Lurah Kaca, Sudarmono dalam sambutan pembukaan kegiatan.

Koordinator KKN UNM Kelurahan Kaca, Muhammad Fadlan menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja yang digagas bersama masyarakat setempat. Turut bekerjasama dalam menyukseskan kegiatan, Karang Taruna Kelurahan Kaca serta pihak Kelurahan Kaca.

“Kegiatan akan kami laksanakan sampai 1 Mei mendatang. Jadi pelaksanaannya akan dilakukan selama sepekan,” ucap mahasiswa Ilmu Administrasi Negara FIS UNM itu.

Baca Juga Berita :  YPTRANS Teknologi Gelar Webinar Grand Launching KARYA

Ia menjelaskan, permainan tradisional saat ini sudah mulai dilupakan. Apalagi dengan banyaknya permainan digital menggunakan perangkat elektronik membuat Cule-cule Toriolo sudah jarang ditemui.

“Kami mencoba untuk mengajak dan memperkenalkan kembali permainan tradisional masyarakat kita di Sulsel yang sudah bisa dikatakan sulit untuk ditemui, khususnya di kalangan anak-anak saat ini,” tuturnya.

Pada pelaksanaan kegiatan itu, tampak antusias masyarakat dalam mengikuti sejumlah permainan. Termasuk keseruan yang tampak saat para ibu-ibu berlomba tarik tambang. (*)

[divider][/divider]

*Reporter: Resa Saputra

Berita Terkait

Penatnya Dunia Kampus, Healing ke Gunung Pilihan Mahasiswa
HIMATIK FT UNM Buka Donasi Korban Kebakaran
Kos-kosan Mahasiswa UNM Kemalingan
Aksi Kampanye Penolakan PLTU Industri di Pantai Losari
GenBI UNM Jadi Agent of Change dalam Peningkatan Berwirausaha SMA 16 Makassar
Es Cendol Dawet Jajanan Tradisional yang Hits di Kalangan Mahasiswa
Musyawarah Komisariat IMM Se-UNM Bahas Evaluasi Kinerja dan Pemilihan Pemimpin Baru
TIM KKN-T UNM Adakan Pemilihan Duta Lingkungan Hidup
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 01:01 WITA

Penatnya Dunia Kampus, Healing ke Gunung Pilihan Mahasiswa

Kamis, 6 Maret 2025 - 00:51 WITA

HIMATIK FT UNM Buka Donasi Korban Kebakaran

Rabu, 22 Januari 2025 - 21:46 WITA

Kos-kosan Mahasiswa UNM Kemalingan

Minggu, 20 Oktober 2024 - 17:07 WITA

Aksi Kampanye Penolakan PLTU Industri di Pantai Losari

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 22:10 WITA

GenBI UNM Jadi Agent of Change dalam Peningkatan Berwirausaha SMA 16 Makassar

Berita Terbaru

TABLOID 284

E-Tabloid

TABLOID 284

Selasa, 3 Jun 2025 - 10:36 WITA