PROFESI-UNM.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetehuan Alam Univesitas Negeri Makassar (FMIPA UNM) menggelar Teras Fisika. Kegiatan ini mengusung tema “Kesetaraan Gender sebagai Kunci Sukses Berorganisasi Mahasiswa”, Rabu (14/12).
Teras Fisika merupakan kajian yang bertujuan untuk meningkatkan minat berlembaga bagi mahasiswa Fisika. Kajian kali ini dibawa oleh Shelly Rizky Aprilia R sebagai pembicara yang merupakan Staf Kementerian Sosial dan Politik BEM FMIPA UNM Periode 2021-2022.
Dalam kajian itu, ia membahas tentang perbedaan antara sex dan gender. Di mana Sex merupakan suatu hal paten yang sudah diterapkan dalam suatu individu sejak ia lahir atau disebut sebagai jenis kelamin dan terbagi menjadi dua yakni perempuan dan laki-laki. Sedangkan Gender adalah kontraksi sosial yang dilakukan oleh suatu individu di mana biasanya dalam biologi itu adalah kromosom XX dan YY.
“Biasanya pandangan antara wanita dan pria itu berbeda, contoh nya seperti toilet. Bagi pria WC hanya hal biasa, tempat untuk membersihkan diri. Akan tetapi bagi wanita WC bukan hanya tempat membersihkan diri akan tetapi tempat swafoto dan berdandan,” tuturnya.
Lanjut, Shelly menjelaskan berbagai istilah terkait kesetaraan gender seperti Patriarki, feminisme dan feminasi. Patriarki yakni suatu sistem yang membentuk tameng antara laki-laki dan perempuan serta mementingkan laki-laki dibanding perempuan. Sedangkan Feminisme suatu gerakan untuk menyetarakan gender. Terdapat pula istilah Feminasi, di mana hal ini merupakan gerakan yang mengekang.
“Gerakan feminasi ini menganggap bahwa derajat perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki,” ujarnya.
Ia menegaskan, kesetaraan gender merupakan hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Hal tersebut bisa dalam sosial, hukum dan bahkan pendidikan.
“Dengan menerapkan kesetaraan gender ini maka akan mengurangi diskriminasi perempuan, menghapuskan kekerasan antargender, menghapuskan praktek dan kasus-kasus seperti pelecehan dan pernikahan dini serta meningkatkan keadilan pada suatu gender,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kesetaraan gender dalam berorganisasi dapat memberikan peluang dan kesempatan yang sama antara perempuan dan laki-laki, pemerataan tanggung jawab dan mengurangi peran ganda dalam organisasi serta akan meningkatkan keberhasilan dalam suatu organisasi.
“Ketika suatu kesetaraan gender dilakukan dengan baik maka akan membuat organisasi itu berjalan dengan baik,” harapnya.(*)
*Reporter: Firmansyah.