Kenali Fakta Pertemanan di Perguruan Tinggi dan Cara Menjaganya

Avatar photo

- Redaksi

Kamis, 26 Juni 2025 - 19:30 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Mahasiswa Belajar Bersama di Perpustakaan Kampus, (Foto: Int.)

Ilustrasi Mahasiswa Belajar Bersama di Perpustakaan Kampus, (Foto: Int.)

 

PROFESI-UNM.COM – Masa kuliah merupakan masa transisi penting dari remaja menuju dewasa yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan jaringan sosial jangka panjang. Pada awal masa perkuliahan, banyak mahasiswa mengalami perubahan lingkungan sosial yang signifikan, terutama karena pertemuan dengan teman-teman dari beragam latar belakang. Beberapa bentuk pertemanan yang terbentuk selama masa perkuliahan dapat berlanjut dalam konteks profesional setelah lulus.

Dalam proses penyesuaian tersebut, pola pertemanan di kampus cenderung terbentuk secara alami. Mahasiswa biasanya membangun relasi berdasarkan jurusan, keikutsertaan dalam organisasi, atau kesamaan minat dan hobi. Selain itu, situasi seperti adaptasi terhadap lingkungan kos dan kerja kelompok juga menjadi pemicu tumbuhnya kedekatan antar mahasiswa. Di era digital, interaksi juga banyak terjalin melalui grup WhatsApp, media sosial, dan platform komunikasi daring lainnya yang turut memperkuat atau bahkan memulai pertemanan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tips Membangun Personal Branding di Bangku Perkuliahan

Namun, dinamika pertemanan di perguruan tinggi tidak selalu berjalan tanpa hambatan. Tantangan sering muncul, terutama dari persaingan akademik yang dapat memicu konflik diam-diam antar teman. Perbedaan nilai, prinsip, atau gaya hidup juga dapat menimbulkan kecemburuan sosial dan perasaan tertinggal. Ketidaksepahaman dalam pertemanan berpotensi menyebabkan ketegangan atau berkurangnya kualitas hubungan interpersonal..

Baca Juga Berita :  Mahasiswa UNM Tetap Semangat Berdemo di Tengah Hujan Deras

Di sisi lain, Pertemanan yang sehat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan psikologis. Hubungan sosial yang positif dapat menurunkan risiko stres, rasa kesepian, serta memberikan rasa aman dalam menghadapi tekanan hidup. Selain itu, pertemanan yang beragam mendorong empati, memperluas wawasan, dan meningkatkan semangat kolaborasi dalam aktivitas akademik maupun non-akademik.

Untuk menjaga kualitas pertemanan di kampus, diperlukan upaya sadar dari setiap individu. Komunikasi terbuka menjadi kunci utama, yaitu kemampuan untuk mendengarkan dan menyampaikan perasaan tanpa menghakimi. Menjaga kepercayaan juga sangat penting, hindari menyebarkan rahasia atau membicarakan teman secara negatif agar hubungan tetap sehat dan saling menghargai.

Ketika terjadi perbedaan pendapat atau konflik, penting untuk menyikapinya dengan kepala dingin, bukan dengan sikap menghindar atau menyalahkan. Interaksi sosial tetap berlangsung di tengah padatnya aktivitas akademik melalui pertemuan langsung maupun komunikasi digital. Sikap inklusif juga perlu dibangun, dengan tidak membatasi pergaulan hanya pada satu kelompok, melainkan membuka diri terhadap pertemanan lintas jurusan dan angkatan.

Baca Juga Berita :  Mengenal Cousea Platform yang Tingkatkan Kualitas Akses Pendidikan

Tingkat kedekatan dalam pertemanan di lingkungan kampus bervariasi, tergantung pada kebutuhan, konteks, dan frekuensi interaksi antar individu. Penting bagi mahasiswa untuk mengenali jenis-jenis pertemanan yang ada, seperti teman seperjuangan, teman diskusi, teman satu visi, hingga teman sesaat yang hadir dalam momen tertentu. Dalam membangun relasi sosial, kualitas hubungan jauh lebih penting daripada jumlah teman yang dimiliki.

Mahasiswa membentuk identitas sosialnya selama masa perkuliahan melalui interaksi yang memengaruhi perkembangan pribadi mereka. Menjaga hubungan pertemanan yang sehat memerlukan komitmen, empati, serta tanggung jawab dari masing-masing pihak. Dengan membangun relasi yang saling mendukung, mahasiswa dapat menciptakan lingkungan sosial yang positif sebagai bekal menghadapi tantangan akademik maupun kehidupan pasca kuliah.(*)

*Reporter: Nur Syakika

Berita Terkait

Gen Z Dihimpit Harapan dan Kekhawatiran: Ini Tips Hadapi Masa Depan
Mengelola Produktivitas secara Sehat dan Menghindari Perilaku Berlebihan
Hal yang Wajib Mahasiswa Ketahui Sebelum Daftar Magang
Kreasi Mie Instan Jadi Makanan Bergizi
Tak Perlu Modal Besar, Ini Peluang Usaha untuk Mahasiswa
Cara Menabung yang Baik ala Anak Kos
Cara Hindari Diri dari Kecanduan Instan di Era Digital
Langkah Sederhana Merawat Diri
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:06 WITA

Gen Z Dihimpit Harapan dan Kekhawatiran: Ini Tips Hadapi Masa Depan

Kamis, 26 Juni 2025 - 19:38 WITA

Mengelola Produktivitas secara Sehat dan Menghindari Perilaku Berlebihan

Kamis, 26 Juni 2025 - 19:30 WITA

Kenali Fakta Pertemanan di Perguruan Tinggi dan Cara Menjaganya

Senin, 23 Juni 2025 - 00:54 WITA

Hal yang Wajib Mahasiswa Ketahui Sebelum Daftar Magang

Minggu, 22 Juni 2025 - 13:49 WITA

Kreasi Mie Instan Jadi Makanan Bergizi

Berita Terbaru

Ilustrasi Mahasiswa edukasi HIV/AIDS, (Foto: AI)

Tak Berkategori

Mahasiswa Jadi Garda Depan Edukasi dan Anti-Stigma HIV/AIDS

Kamis, 26 Jun 2025 - 20:13 WITA

Ilustrasi tips hadapi masa depan (Foto: Int.)

Berita Wiki

Gen Z Dihimpit Harapan dan Kekhawatiran: Ini Tips Hadapi Masa Depan

Kamis, 26 Jun 2025 - 20:06 WITA

Ilustrasi Mahasiswa Belajar Bersama di Perpustakaan Kampus, (Foto: Int.)

Berita Wiki

Kenali Fakta Pertemanan di Perguruan Tinggi dan Cara Menjaganya

Kamis, 26 Jun 2025 - 19:30 WITA