
PROFESI-UNM.COM – Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa dalam ajaran Islam, yang secara harfiah berarti “Malam Kemuliaan” atau “Malam Ketetapan”. Malam ini diyakini sebagai momen bersejarah diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril pada bulan Ramadhan. Keistimewaannya ada dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surah Al-Qadr yang menyatakan bahwa malam ini nilainya lebih baik daripada seribu bulan. Ini setara dengan beribadah selama kurang lebih 83 tahun. Pada malam yang penuh berkah ini, para malaikat turun ke bumi membawa rahmat, kedamaian menyebar hingga terbitnya fajar, dan seluruh ketetapan untuk setahun ke depan.
Meskipun tidak ada kepastian tanggal yang spesifik, berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW, Lailatul Qadar terjadi pada salah satu malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan (malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29). Banyak ulama yang berpendapat bahwa kemungkinan terbesar jatuh pada malam ke-27. Tanda-tanda kehadirannya antara lain cuaca yang cerah namun tidak ekstrem, suasana yang tenang dan damai, bintang-bintang yang terlihat jelas tanpa cahaya yang menyilaukan, serta matahari yang terbit keesokan harinya dengan warna putih tanpa pancaran yang menusuk mata.
Manfaatkan Bulan Ramadan dengan Berbagai Kegiatan Positif
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan malam ini dengan berbagai amalan ibadah. Ibadah berupa shalat malam, membaca Al-Qur’an, berzikir, beristighfar, serta memperbanyak doa. Beriktikaf di masjid juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan untuk memaksimalkan ibadah pada malam mulia ini.
Secara sosial, Lailatul Qadar penting dalam masyarakat Muslim. Pada malam-malam yang dipercaya sebagai Lailatul Qadar, masjid-masjid biasanya dipenuhi jamaah, program-program khusus diselenggarakan seperti kajian Al-Qur’an dan ceramah agama, serta ibadah bersama yang menguatkan ikatan persaudaraan. Di beberapa negara, umat Islam bahkan mengambil cuti khusus untuk dapat beribadah sepanjang malam, menunjukkan betapa pentingnya momen spiritual ini dalam kehidupan seorang Muslim yang selalu mencari rahmat dan ampunan Allah SWT. (*)
*Reporter: St. Masyita Rahmi