
PROFESI-UNM.COM – Umat Muslim di seluruh dunia tengah memasuki 10 malam terakhir Ramadan, sebuah fase yang penuh dengan keberkahan dan keutamaan. Dalam malam-malam ini, umat Islam berlomba-lomba meningkatkan ibadah dengan harapan mendapatkan Lailatul Qadar, malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan.
Di berbagai masjid, suasana ibadah semakin terasa khusyuk. Banyak umat Muslim yang memilih untuk berdiam diri di masjid dalam rangka i’tikaf, menghabiskan waktu dengan shalat, membaca Al-Qur’an, serta berzikir. Shalat malam atau qiyamul lail juga menjadi salah satu amalan yang terbaik, mengingat Rasulullah SAW mencontohkan kebiasaan ini sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT.
Selain itu, memperbanyak doa menjadi bagian penting dalam ibadah di 10 malam terakhir. Salah satu doa yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni” yang berarti, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan mencintai keampunan, maka ampunilah aku.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan berbagi juga semakin meningkat, di mana banyak umat Muslim menyalurkan sedekah kepada mereka yang membutuhkan. Momentum ini menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak amal kebaikan dengan harapan mendapat limpahan pahala yang berlipat ganda.
Para ulama menekankan pentingnya mengisi malam-malam terakhir Ramadan dengan ibadah yang maksimal. Sebab, kesempatan meraih Lailatul Qadar hanya datang sekali dalam setahun, dan mereka yang mendapatkannya akan memperoleh keberkahan yang luar biasa. Dengan semangat ini, umat Islam dapat mengisi malam-malam penuh kemuliaan ini dengan ibadah yang terbaik. (*)
*Reporter: M. Zaky Asryan. A