Jual Gorengan Hanya Untung 5 Ribu, Hasnani: Ini Sudah Cukup Membantu

Avatar photo

- Redaksi

Selasa, 10 Mei 2016 - 23:05 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nurhasnani, mahasiswa Fakultas Teknik yang kesehariannya menjual pisang goreng untuk membiayai kuliahnya. (Foto: Int)
Nurhasnani, mahasiswa Fakultas Teknik yang kesehariannya menjual pisang goreng untuk membiayai kuliahnya. (Foto: Int)

PROFESI-UNM.COM – Berjualan pisgor telah menjadi rutinitas sehari-harinya di kampus selama setahun ini. Nurhasni, tak seberuntung temannya yang hidup berkecukupan dengan orang tua yang selalu mampu memenuhi segala kebutuhannya selama kuliah.

Meskipun demikian, ia tak mau menuntut banyak kepada orang tuanya. Ia mengerti bagaimana keadaan orang tuanya yang hanya sebagai buruh tani di kampung. Karena tak mau menambah beban keluarga, akhirnya ia pun memutuskan kembali berjualan saat semester 4.

Baca Juga Berita :  Hasnani, Mahasiswi Fakultas Teknik Penjual Pisang Goreng

Karena terhambat modal, ia terpaksa menjual gorengan milik seorang ibu yang merupakan tetangga kosnya sendiri. Biasanya ia memesan tengah malam karena jadwal kuliahnya kadang juga tak menentu. Keuntungannya pun tak seberapa, bahkan terbilang sangat sedikit sekali hanya Rp 5 ribu perhari. “Meskipun untungnya hanya sedikit tapi ini sudah cukup membantu, dari pada tidak ada pemasukan sama sekali,” katanya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Uang yang ia dapatkan selama berjualan ia manfaatkan sebaik mungkin, sisanya ditabung. Ia pun bercita-cita ingin menjadi seorang pengusaha nantinya. Mahasiswi kelahiran 23 Desember 1996 ini bertekad untuk bisa terus lanjut kuliah dengan biaya sendiri.

Baca Juga Berita :  Himanika FT Layani Warga Sidrap dengan Perbaikan Elektronik Murah

Ia ingin melukiskan kisah dalam hidupnya sebagai anak yang mandiri dan tak lagi jadi beban orangtua. “Cukuplah saya menjadi anak yang mandiri, berjuang di perantauan tanpa menyusahkan orang tua lagi,” kisahnya. (*)


*Ratna

Tulisan Ini Terbit di Tabloid Profesi Edisi 203

Berita Terkait

Dari Gorontalo ke Makassar Semangat Peserta Hadiri Forum Wilayah 9 Teknik Mesin UNM
Bangun Personal Branding Lewat ICE Skill Up
Suciana Jadi Wajah Baru FT UNM Sebagai Duta Kampus
Dekan FT Dukung dan Siap Fasilitasi Mahasiswa Berprestasi
HIMATIK FT UNM Buka Donasi Korban Kebakaran
Lama Vakum, BEM FT Kembali Dibentuk
HIMATIK Peringati Hari Lahir Keempat Penuh Semangat
FT Ajarakan Skill Dunia Kerja Jaman Now Melalui Kuliah Tamu
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:36 WITA

Dari Gorontalo ke Makassar Semangat Peserta Hadiri Forum Wilayah 9 Teknik Mesin UNM

Jumat, 25 April 2025 - 14:46 WITA

Bangun Personal Branding Lewat ICE Skill Up

Jumat, 25 April 2025 - 13:59 WITA

Suciana Jadi Wajah Baru FT UNM Sebagai Duta Kampus

Jumat, 18 April 2025 - 23:03 WITA

Dekan FT Dukung dan Siap Fasilitasi Mahasiswa Berprestasi

Selasa, 4 Maret 2025 - 10:11 WITA

HIMATIK FT UNM Buka Donasi Korban Kebakaran

Berita Terbaru

Potret Muhammad Aswin R, (Foto : Ist.)

Opini

Berkata jujur adalah tindakan revolusioner

Rabu, 25 Jun 2025 - 20:05 WITA

Poster MTQMN 2025 UNM Menghadirkan 15 Cabang Lomba Tingkat Mahasiswa

Agendasiana

MTQMN 2025 UNM Hadirkan 15 Cabang Lomba Tingkat Mahasiswa

Selasa, 24 Jun 2025 - 23:14 WITA

Potret Wakil Menteri Desa dan  Pembangunan Daerah Tertinggal saat berkunjung di Bank sampah Coko Nuri, (Foto: Dok. Profesi)

Agendasiana

Sampah Tak Lagi Sia-sia, Jadi Berkah di Coko Nuri

Selasa, 24 Jun 2025 - 22:45 WITA