PROFESI-UNM.COM – Aksi Mahasiswa Makassar di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (DPRD Sulsel) berakhir chaos. Mahasiswa melempari batu polisi dan dibalas tembakan gas air mata dari kepolisian. Kejadian yang berlangsung di depan Gedung DPRD Provinsi Sulsel hingga flyover pettarani ini berlangsung selama beberapa menit hingga aparat berhasil memukul mundur demonstran, Selasa (24/9).
Aksi yang awalnya berlangsung damai ini menjadi ricuh. Setelah beberapa oknum mencoba memprovokasi massa dengan melempar batu kekerumunan mahasiswa dan polisi, melihat hal itu massa aksi menjadi terprovokasi dan mencoba untuk merangsek masuk. Terjadi aksi saling dorong antar massa dan pihak kepolisian. Berselang beberapa menit polisi yang berjaga langsung membalas dengan menembakkan gas air mata kekerumunan massa, yang membuat massa berhamburan keberbagai arah.
Polisi yang berjaga terus memaksa mundur massa dengan lemparan batu dan tembakkan gas air mata. Massa pun mencoba membalas dengan melempar batu kearah polisi. Mobil water cannon pun dikerahkan untuk membubarkan massa aksi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Beberapa saat kemudian pihak kepolisian terlihat mengamankan beberapa orang yang terduga provokator. Polisi menangkap beberapa orang ini setelah melakukan penyisiran di sekitaran tempat demonstrasi. Provokator yang ditangkap langsung dibawa masuk ke gedung DPRD.
Tak lama berselang beberapa orang yang menjadi korban dari bentrok dibawa ke rumah sakit terdekat. Korban yang berjatuhan terdiri dari beberapa mahasiswa dan mahasiswi, terdapat juga berberapa wartawan yang menjadi korban akibat bentrok tersebut. Polisi pun terus berjaga di depan gedung DPRD dengan perlengkapan lengkap, untuk mengantisipasi bentrok selanjutnya.
Sementara itu, ribuan massa aksi yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai kampus dan beberapa elemen masyarakat di Kota Makassar terus bertahan di sekitaran gedung DPRD dengan tetap mempertahankan tuntutannya.(*)
*Fikri Rahmat Utama