Gaya Hidup Minim Sampah di Kost

Avatar photo

- Redaksi

Jumat, 18 April 2025 - 09:55 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret seseorang menerapkan gaya hidup zero waste, (Foto: Int.)

Potret seseorang menerapkan gaya hidup zero waste, (Foto: Int.)

Potret seseorang menerapkan gaya hidup zero waste, (Foto: Int.)

PROFESI-UNM.COM – Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap krisis lingkungan, gaya hidup minim sampah atau zero waste lifestyle menjadi salah satu alternatif solusi yang mulai dilirik, bahkan oleh kalangan yang tinggal di ruang terbatas seperti kost. Dianggap sebagai langkah kecil dengan potensi dampak besar, penerapan gaya hidup ini menghadirkan tantangan sekaligus peluang.

Kebiasaan konsumtif dan pola hidup instan yang melekat pada kehidupan anak kost seringkali berkontribusi besar terhadap volume sampah harian. Makanan cepat saji dalam kemasan sekali pakai, air minum botolan, penggunaan tisu berlebihan, hingga minimnya kesadaran akan pemilahan sampah, menjadi gambaran umum dalam keseharian mereka. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya infrastruktur pendukung, seperti tempat sampah terpilah, fasilitas daur ulang, atau akses terhadap produk ramah lingkungan dengan harga terjangkau.

Meski begitu, perlahan mulai muncul kesadaran akan pentingnya mengubah kebiasaan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya akses informasi dan kampanye lingkungan yang gencar dilakukan oleh berbagai komunitas. Beberapa penghuni kost mulai mengambil inisiatif dengan membawa botol minum dan alat makan sendiri, berbelanja menggunakan tas kain, serta memilih produk dalam kemasan minimal atau bahkan tanpa kemasan. Mereka juga mulai memilah sampah di kamar masing-masing dan menyetorkannya ke bank sampah yang tersedia di beberapa titik kota.

Biar Dilirik HRD, Ini Alasan Mahasiswa Perlu Punya Personal Branding

Menerapkan gaya hidup minim sampah di kost memang tidak mudah. Selain keterbatasan ruang dan fasilitas, tantangan lain yang muncul adalah bagaimana mengubah pola pikir. Gaya hidup ramah lingkungan sering kali dianggap merepotkan, tidak praktis, bahkan mahal. Padahal jika dilihat lebih dalam, justru gaya hidup ini berpotensi menekan pengeluaran dan membentuk kebiasaan hidup yang lebih sehat dan teratur.

Solusi untuk mengatasi tantangan ini harus datang dari berbagai pihak. Dari sisi individu, diperlukan komitmen untuk memulai dari langkah paling sederhana dan konsisten menjalaninya. Dari sisi pemilik kost dan pengelola lingkungan, penyediaan fasilitas dasar seperti tempat sampah terpilah menjadi hal penting yang patut dipertimbangkan. Sementara itu, institusi pendidikan dan pemerintah dapat mendorong lebih banyak program edukasi dan insentif untuk gaya hidup berkelanjutan.

Baca Juga Berita :  Tips Menghadapi Ujian Akhir Semester

Data dari Sustainable Waste Indonesia menyebutkan bahwa rata-rata satu orang di kota besar menghasilkan lebih dari 0,7 kg sampah per hari. Jika sebagian besar penghuni kost mulai mengurangi setengah dari angka tersebut, maka potensi pengurangan sampah secara kolektif akan sangat signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa gaya hidup minim sampah bukan hanya sekadar pilihan personal, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial dan kontribusi terhadap kelestarian lingkungan.

Gaya hidup minim sampah di kost mungkin tampak seperti langkah kecil di tengah permasalahan besar. Namun di balik kesederhanaannya, tersimpan kekuatan perubahan yang nyata. Dari ruang sempit kamar kost, perubahan besar terhadap masa depan bumi bisa dimulai. (*)

*Reporter : Muh. Zaki Mubarak Ihwan

Berita Terkait

Bukan Sekadar Jam Tangan, Wearable Tech Bantu Jaga Kesehatan
Tips Jadi Jutawan disaat Libur Kuliah Bagi Mahasiswa
Di Balik Lezatnya Makanan Instan, Ini Fakta yang Perlu Diketahui
Tips Memanfaatkan Libur Semester untuk PKL
Libur Semester, Waktu Ideal untuk Fokus Jalani PKL dan Persiapan Karier
Tips Meningkatkan Fokus di Era Scroll Tanpa Henti
Manajemen Waktu Mahasiswa dalam Menyeimbangkan Kuliah dan Organisasi
Menembus Dunia Kerja Lewat Pintu Magang
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 00:09 WITA

Bukan Sekadar Jam Tangan, Wearable Tech Bantu Jaga Kesehatan

Sabtu, 21 Juni 2025 - 00:06 WITA

Tips Jadi Jutawan disaat Libur Kuliah Bagi Mahasiswa

Sabtu, 21 Juni 2025 - 00:03 WITA

Di Balik Lezatnya Makanan Instan, Ini Fakta yang Perlu Diketahui

Jumat, 20 Juni 2025 - 23:59 WITA

Tips Memanfaatkan Libur Semester untuk PKL

Jumat, 20 Juni 2025 - 23:53 WITA

Tips Meningkatkan Fokus di Era Scroll Tanpa Henti

Berita Terbaru

Teknologi Wearable Bantu Pantau Kesehatan Harian, (Foto: Int.)

PROFESI WIKI

Bukan Sekadar Jam Tangan, Wearable Tech Bantu Jaga Kesehatan

Sabtu, 21 Jun 2025 - 00:09 WITA

Potret mahasiswa sedang freelance lewat karya disign grafis ( Foto : Int.)

PROFESI WIKI

Tips Jadi Jutawan disaat Libur Kuliah Bagi Mahasiswa

Sabtu, 21 Jun 2025 - 00:06 WITA

Potret makanan yang kurang sehat, (Foto: Int.)

PROFESI WIKI

Di Balik Lezatnya Makanan Instan, Ini Fakta yang Perlu Diketahui

Sabtu, 21 Jun 2025 - 00:03 WITA

Suasana ketika melaksanan PKL, (Foto: Ist.)

PROFESI WIKI

Tips Memanfaatkan Libur Semester untuk PKL

Jumat, 20 Jun 2025 - 23:59 WITA