
PROFESI-UNM.COM – Didapuk sebagai dosen berprestasi tingkat univeritas saat peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 lalu. Wahidah Sanusi membeberkan keberhasilan tersebut tak terlepas dari manajemen waktu yang ia terapkan.
Perempuan yang hobi melakukan penelitian ini menuturkan, waktu yang berjalan 24 jam dalam sehari dimanfaatkan untuk melakukan hal yang tak sia-sia. Tak ayal, Ia mengatakan tak mempunyai kesempatan untuk berlibur.
“Kalau hari sabtu dan minggu saya manfaatkan untuk menulis penelitian. Selebihnya digunakan waktu di kampus untuk mengajar dan mengurusi masalah mahasiswa. Jadi tidak pernah berlibur,” katanya sembari tersenyum (20/9).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dirinya pun sempat tak menyangka terpilih sebagai dosen berprestasi. “Kaget karena saingannya itu berat-berat, tingkat fakultas ada dari Jurusan Geografi, Biologi. Tapi alhamdulillah dapat terpilih sampai tingkat universitas,” ujarnya.
Ia kini tercatat sebagai dosen yang produktif menulis karya ilmiah dan jurnal. Terdapat delapan tulisan diterbitkan di jurnal Internasional terakreditasi kategori Q1, Q1 yang merupakan peringkat tertinggi penilaian jurnal.
“Diantara tersebut ada yang saya ketuai dan sebagai anggota. Saya tidak sendiri, saya berkolaborasi dengan dosen Fakultas Teknik dan Fakultas Bahasa dan Sastra. Hal ini juga yang membawa saya meraih dosen beprestasi,” ujar Ketua Program Studi Matematika ini.
Tak hanya itu, Perempuan asal Pinrang ini mengungkapkan sering diundang untuk menjadi pembicara dalam kegiatan yang dalam dan luar negeri. Terakhir kali, Ia menjadi salah satu pembicara seminar Internasional yang dihelat UNM di Hotel Four Point.
“Jadi selain menulis, saya sering menjadi pembicara di beberapa konferensi. Salah satunya di Malaysia dan terakhir seminar Internasional kemarin yang juga rangkaian acara Dies Natalis UNM,” ungkapnya.
Lulusan doktoral Universitas Kebangsaan Malaysia ini juga berperan aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Seperti Kerupuk Ikan Ipteks Bagi Msyarakat (IBM) dan KKN PPM di Kabupaten Pinrang.
“Pengabdian masyarakat yang pernah saya lakukan bersama rekanrekan itu pembuatan kerupuk ikan. Berawal dari melimpahnya hasil para nelayan yang terkadang hanya tinggal membusuk, kini sampai proses menunggu izin produksi dan label halal agar dapat terdistribusi dengan baik,” tuturnya.
Berbagai capaian yang diraih Wahidah Sanusi tak terlepas dari dukungan keluarga. Di sela-sela kesibukannya sebagai peneliti dan Ketua Program Studi Matematika, Ia tak lupa meluangkan waktu dengan keluarga. Kodratnya sebagai Ibu rumah tangga pun tak ditinggalkan begitu saja.
“Keluarga tetaplah penting, mereka sumber penyemangat dan motivasi saya,” lanjutnya.
Ia berpesan kepada dosen dan mahasiswa UNM agar melakukan hal yang berguna dan bermanfaat selagi bisa dan diberikan waktu. Usia bukan penghalang untuk terus berkarya.
“Manfaatkan waktu untuk kegiatan yang produktif dan membangun diri. Selagi masih diberika kesempatan teruslah berkarya demi kampus kita,” pesannya. (*)
*Berita ini telah terbit di Tabloid Profesi edisi 218