PROFESI-UNM.COM – Mahasiswa Olahraga Pecinta Alam (Mahorpala) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Angkatan XVIII.
Pembukaan ini dilaksanakan di Kampus FIK UNM, Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, (15/11/2019).
Dengan tema ‘Melahirkan dan Membentuk Kadermilitan Bertanggungjawab dan Bermoral’ ini ditujukan sebagai pembentukan kader militan yang bertanggung jawab dan bermoral.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan ini dilaksanakan selama 10 hari dengan rangkaian kegiatan indoor selama 3 hari dengan penerimaan materi dan outdoor selama 7 hari sebagai penerapan materi.
Adapun beberapa rangkaian materi seperti: Keorganisaisan, Persiapan Perjalanan Alam Terbuka (PPAT), Survival, dan Materi Kepemimpinan.
Ketua Panitia A. Muhammad Junaid mengatakan peserta yang dinyatakan lulus dari Diklatsar Mahorpala ini adalah yang mengikuti agenda dari awal hingga hari terakhir kegiatan out door.
“Baru setelah itu mereka dikukuhkan sebagai anggota baru,” katanya.
Ia pun berharap kegiatan ini bisa membangkitkan para pecinta alam yang militan.
Sehingga, alam bisa terbebas dari kerusakan atau minimal meminimalisir kerusakan alam.
Kondisi Alam Dunia
Dikutip Star2, Sabtu (22/04/2017), Bumi saat ini banyak mengandung karbondioksida dibandingkan 800 ribu tahun lalu.
Tentu saja, hal itu dapat berdampak pada keselamatan makhluk hidup di Bumi.
Sejak 1870, permukaan level air semakin meninggi hingga delapan inci atau 20.3 cm setiap tahun. Semua itu disebabkan oleh pemanasan global dan jika tidak ditindaklanjuti, bisa jadi seluruh pulau bahkan benua bisa tenggelam.
Prediksi peneliti, Es Arktik akan terus meleleh hingga 2040, padahal gunung es di kawasan Arktik berperan penting dalam mengatur suhu di Bumi.
Sementara itu, Pada tahun 1990 dan 2014 pemanasan global meningkat hingga 36 persen, data tersebut dari Organisasi Meteorologi dunia.
Berdasarkan penelitian dari Institut Penelitian Dunia, bencana alam berupa banjir akan terus meningkat, bahkan persentasenya tiga kali lipat hingga 2030. (*)
*Reporter: Muh.Fadhil Aqilah B & Anita Nur Fadhilah Halid
Editor: Fikri Rahmat Utama