PROFESI-UNM.COM – Mahasiswa Aksara Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali menggelar pementasan budaya. Pementasan tersebut bertajuk Dendang Tosora sebagai rangkaian kegiatan tahunan mereka yang ke-16. Acara ini resmi dibuka pada Jumat, (24/5) di FIP UNM.
Dalam sambutannya, Watri Aras menyampaikan apresiasi atas komitmen dan konsistensi para anggota dalam mengangkat budaya lokal. Ia menegaskan bahwa kedewasaan dan kematangan para mahasiswa Aksara terlihat dari totalitas mereka dalam menyiapkan kegiatan ini.
“Saya tidak pernah meragukan Aksara kalau melakukan kegiatan. Panggung yang megah ini dibangun dengan keringat dan usaha mereka sendiri, dari menggalang dana hingga menyiapkan konsep,” ungkapnya.
Mahasiswa FIP UNM Lestarikan Budaya Lokal Lewat Dendang Tosora
Tema Dendang Tosora yang diangkat tahun ini berfokus pada kebudayaan Kabupaten Wajo.
Tim Aksara bahkan melakukan kunjungan langsung ke daerah tersebut untuk menggali informasi dan berinteraksi dengan para seniman lokal sebelum menuangkannya dalam bentuk pertunjukan seni.
“Ini bukan pekerjaan mudah. Mereka kumpulkan data, eksplorasi, lalu melahirkan konsep menjadi sajian seni yang malam ini akan kita nikmati,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kekuatan utama Aksara terletak pada kebersamaan dan solidaritas anggotanya.
Hal tersebut menjadi kunci keberlangsungan UKM ini selama 16 tahun terakhir.
“Saya selalu bangga karena mereka menjunjung tinggi kebersamaan. Bahkan makan pun mereka bisa satu daun pisang bersama-sama. Tidak ada yang diistimewakan, semuanya setara. Ini yang membuat mereka bertahan sampai sejauh ini,” tuturnya.
Acara kemudian dibuka secara resmi dengan pembacaan basmalah. Dengan dibukanya Dendang Tosora, diharapkan generasi muda semakin mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya lokal melalui seni pertunjukan yang kreatif dan inovatif. (*)
*Reporter: Muh Apdal Adriansyah