
PROFESI-UNM.COM – Anxiety atau kecemasan merupakan kondisi psikologis yang sering dialami oleh banyak orang, termasuk mahasiswa. Khususnya bagi mahasiswa yang berada di semester akhir, gejala anxiety bisa semakin meningkat seiring dengan berbagai tekanan yang mereka hadapi menjelang kelulusan. Tugas akhir, skripsi, ujian komprehensif, serta ketidakpastian mengenai masa depan, bisa memicu perasaan cemas yang berlebihan.
Berikut beberapa gejala anxiety yang sering terjadi pada mahasiswa semester akhir:
Kecemasan Berlebih
Mahasiswa semester akhir seringkali merasa cemas mengenai masa depan mereka, seperti apakah mereka akan lulus tepat waktu, mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, atau mampu memenuhi ekspektasi orang tua.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesulitan Fokus
Anxiety dapat mengganggu kemampuan mahasiswa untuk fokus pada tugas atau pekerjaan mereka. Pikiran tentang masa depan atau ketakutan akan kegagalan sering mengalihkan perhatian mereka, yang berujung pada penurunan produktivitas.
Perubahan Pola Tidur
Salah satu gejala anxiety yang umum adalah gangguan tidur. Mahasiswa semester akhir seringkali merasa terjaga atau sulit tidur karena pikiran yang terus berputar tentang tugas dan ujian yang harus diselesaikan.
Kelelahan Fisik dan Mental
Tekanan yang datang bersamaan dengan tenggat waktu skripsi atau tugas akhir dapat menyebabkan kelelahan yang luar biasa. Kelelahan ini seringkali tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mental, yang menyebabkan mahasiswa merasa mudah lelah dan kurang bersemangat.
Perasaan Cemas Tanpa Sebab yang Jelas
Seringkali, mahasiswa merasa cemas tanpa tahu pasti apa yang menyebabkan kecemasan tersebut. Perasaan cemas yang datang tiba-tiba, meskipun tidak ada ancaman nyata, adalah salah satu tanda klasik dari anxiety.
Penurunan Kesehatan Emosional
Mahasiswa yang mengalami anxiety sering kali menjadi lebih sensitif, mudah marah, atau merasa terisolasi. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan mereka menarik diri dari teman-teman dan kegiatan sosial, yang dapat memperburuk kondisi mental mereka.
Untuk mengatasi gejala-gejala ini, penting bagi mahasiswa untuk mencari dukungan, baik dari teman, keluarga, atau konselor kampus. Selain itu, mengatur waktu dengan baik, melakukan aktivitas relaksasi, serta menjaga pola makan dan tidur yang sehat dapat membantu mengurangi gejala anxiety.
Anxiety merupakan kondisi yang dapat diatasi dengan pendekatan yang tepat. Bagi mahasiswa semester akhir, mengenali gejala-gejala tersebut dan segera mengambil langkah untuk mengelola stres akan membantu mereka melewati masa peralihan ini dengan lebih baik.
*Reporter: Elsa Amelia