PROFESI-UNM.COM – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian (PTP) Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar (FT UNM) bekerja sama dengan pihak Penyuluh Perikanan DP2 Makassar dan UPT BBI Parangtambung melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan budi daya maggot BSF sebagai pakan alternatif dalam budi daya ikan air tawar. Kegiatan ini merupakan bagian dari program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) khususnya kegiatan magang industri di bawah bimbingan Patang dan Suhariyanto.
Program ini dijalankan enam mahasiswa di antaranya yaitu Lilis Widiyanti, Nurul Fadhila Andis, Muh. Asgaf Jasman, Adam Syam, Baso Arya Fatahilla, dan Galak. Kegiatan ini juga dihadiri anggota Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan Gobar Paraikatte) serta pihak terkait seperti Penyuluh Perikanan DP2 Makassar serta Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar yang diwakili oleh UPT BBI Parangtambung.
Dalam sosialisasi ini, peserta diberikan pemahaman komprehensif tentang budidaya maggot BSF sebagai pakan alternatif bagi ikan air tawar. Materi yang disampaikan meliputi persiapan lokasi budi daya, proses budi daya maggot, hingga panen maggot yang siap digunakan sebagai pakan ikan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Peserta sosialisasi, terutama para pembudidaya ikan menunjukkan antusiasme dan minat yang tinggi terhadap penggunaan maggot BSF sebagai pakan alternatif. Mereka tertarik untuk mencoba budi daya maggot BSF sebagai solusi inovatif dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan usaha budi daya ikan.
“Budi daya maggot BSF telah menjadi tren menarik dalam industri perikanan. Maggot BSF, atau larva Black Soldier Fly, memiliki kandungan nutrisi tinggi dan berperan sebagai sumber protein yang baik untuk pertumbuhan ikan,” ujar Muh. Asgaf Jasman.
Selain itu, ia mengatakan budi daya maggot BSF juga memiliki manfaat dalam mengolah limbah organik seperti sisa makanan dan limbah pertanian menjadi pakan yang berkelanjutan serta ramah lingkungan.
“Dengan potensi penggunaan maggot BSF sebagai pakan alternatif yang semakin berkembang, diharapkan akan muncul lebih banyak kelompok pembudidaya ikan yang tertarik dan menerapkan metode ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, mahasiswa Fakultas Teknik itu mengungkapkan keberhasilan budi daya maggot BSF sebagai pakan alternatif tidak hanya memberikan keuntungan nutrisi yang tinggi, tetapi juga dapat mengurangi dampak lingkungan negatif dan memiliki biaya produksi yang relatif rendah.
Terakhir, sosialisasi yang berlangsung di Kecamatan Tamalate, Kelurahan Tanjung Merdeka, Jumat (26/5) lalu diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan peluang bagi para pembudidaya ikan dalam meningkatkan efisiensi budi daya serta menjaga keberlanjutan lingkungan di sektor perikanan. (*)
*Reporter: Mujahidah