
PROFESI-UNM.COM – Wisuda periode ketiga Universitas Negeri Makassar (UNM) dinilai tidak terkoordinasi dengan baik di Menara Pinisi, Rabu (8/8). Hal tersebut dikeluhkan oleh sejumlah orang tua wisudawan. Pasalnya, orang tua wisudawan sebagai tamu undangan tak diberikan akses leluasa untuk menghadiri prosesi tersebut.
Bahkan, orang tua wisudawan pun sempat ricuh dan terlibat aksi saling dorong dengan pihak keamanan Wisuda UNM. Aksi tersebut terjadi karena tidak orang tua wisudawan yang telah memegang undangan masih tak diizinkan masuk ke lokasi acara.
Salah satu orangtua wisudawan, Mas Ati merasa kecewa terhadap kepanitiaan kali ini. Ia merasa kesulitan untuk memasuki area wisuda sehingga terpaksa harus menyerobot. Kekecewaan tersebut kian bertambah, sebab hampir kebanyakan tamu undangan berasal dari luar Kota Makassar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sangat kecewa terhadap perlakuan panitia pelaksana. Mau masuk saja sangat susah padahal ada undangan dan saya bisa masuk karena menyerobot penjaga pagar pembatas. Padahal jauh-jauh dari kampung untuk lihat anakku diwisuda,” ucapnya.
Ia juga menilai, pihak UNM tidak siap menerima tamu undangan. Hal tersebut karena undangan yang diberikan kepada orang tua tidak sesuai dengan jumlah kursi yang disediakan. Akhirnya, hampir 40 persen orang tua wisudawan harus duduk beralaskan kertas.
“Pihak UNM tidak siap menerima tamu undangan. Kenapa bisa banyak undangan yang disebar, sedangkan kursi dan fasilitas sangat minim, selain itu banyak sekali kasihan orang tua yang sudah bagus-bagus pakaiannya harus duduk di lantai,” tuturnya.
Ia berharap, panitia nantinya harus lebih memperhatikan lagi terkait fasilitas, apalagi wisuda merupakan salah satu momen berharga bagi wisudawan dan orangtua. Begitupun dalam menentukan jadwal, ia berpesan agar dapat dilaksanakan seefisien mungkin.
“Harapannya, panitia konsisten dalam menentukan jadwal. Jikalau tidak memungkinkan, jangan digabung sampai satu hari yang mengakibatkan banyak orang tua yang diundang baik-baik, akhirnya berujung keributan di pagar tadi,” tutupnya.
[divider][/divider]
*Reporter: Muh. Nur Taufik