
PROFESI-UNM.COM – Unit Kegiatan Mahasiswa Warta Politeknik Sriwijaya (UKM WPS) menggelar seminar dan pelatihan nasional WPS Fair 2024 dengan mengusung tema “Kebebasan Berekspresi dan Berkarya di Dunia Jurnalistik”. Kegiatan ini berlangsung di Graha Politeknik Negeri Sriwijaya, Minggu, (20/10).
Seminar dan pelatihan nasional ini terbuka secara umum. Acara ini terbuka bagi siswa sekolah, akademisi, hingga para profesional yang haus akan pengetahuan jurnalistik terkini.
WPS Fair 2024 dibuka dengan sebuah penampilan Tari Tanggai sebagai pertunjukan pesona budaya lokal dan semangat jurnalisme modern. Usai pertunjukan tari selesai, kegiatan acara dilanjutkan kembali dengan sambutan Rio Permata selaku pembina Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Warta Politeknik Sriwijaya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam acara WPS Fair 2024 tahun ini, pihak acara telah menghadirkan salah satu konten kreator terkenal yang bergelut dalam bidang fotografi dan videografi, Urrofi sebagai pembicara.
Alfi Rafied Arisandi, selaku Ketua Pelaksana dari seminar dan pelatihan nasional ini mengemukakan alasan dipilihnya Urrofi sebagai pembicara. Ia mengungkapkan bahwa Urrofi telah memiliki pengalaman yang relevan dalam bidang fotografi dan videografi yang tentunya berkaitan erat dengan tema kegiatan ini sehingga sangat diharapkan agar para peserta WPS Fair 2024 bisa mendapatkan wawasan baru.
“Kami mengundang Urrofi karena beliau memiliki pengalaman yang sangat relevan dalam bidang photography dan videography yang tentunya sangat berkesinambungan dalam jurnalistik modern. Selain itu, beliau juga dikenal mampu mengemas kebebasan berekspresi melalui karya-karyanya yang inspiratif,”ungkapnya.
Tidak hanya itu, Alfi pun membeberkan alasan mengapa WPS Fair 2024 memilih tema ‘Kebebasan Berekspresi dan Berkarya di Dunia Jurnalistik’ lantaran Ia melihat jurnalisme mahasiswa di kampus Politeknik Sriwijaya berkembang dengan baik, sehingga ia ingin seminar dan pelatihan nasional ini menjadi wadah bagi mereka yang menyenangi dunia jurnalistik.
“UKM WPS melihat jurnalisme mahasiswa di kampus Politeknik Sriwijaya berkembang dengan baik. Sebagian besar mahasiswa mulai tertarik terlibat dan kami juga ingin menjadi wadah yang mendorong mahasiswa lebih berani berkarya dan berkontribusi dalam dunia jurnalisme kampus,” bebernya.
Usai berhasil menyelesaikan kegiatan yang telah digarapnya dari mulai bulan Maret, Alfi mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada program lanjutan yang direncanakan. Namun, Ia meyakini melalui WPS Fair 2024 ini akan memicu semangat dan wadah untuk mendukung kebebasan berekspresi bagi generasi muda, terutama bagi para mahasiswa dalam berkarya kreatif dan inovatif.
Terakhir Alfi berharap acara ini bisa memberikan wawasan baru kepada peserta tentang kebebasan berekspresi dan kreativitas dalam berkarya. Ia juga berharap para peserta dapat terinspirasi untuk bisa terus aktif berkontribusi membuat karya-karya yang berkualitas dan bermakna.
“Saya berharap acara ini bisa membuka wawasan baru tentang pentingnya kebebasan berekspresi dan kreativitas dalam berkarya. Semoga mereka merasa terinspirasi untuk terus aktif berkontribusi melalui karya-karya yang berkualitas dan bermakna, baik di lingkungan kampus maupun di luar,” tutupnya. (*)
*Reporter: St. Masyita Rahmi, Editor: Angnis Arimayanti