PROFESI-UNM.COM – Unit Pelayanan Teknis (UPT) Layanan Bimbingan Konseling (LBK) mengadakan Workshop Dukungan Psikologis Awal (DPA), dalam rangka mengoptimalisasikan layanan konseling lingkup Universitas Negeri Makassar (UNM) bagi dosen staf UPT LBK dan konselor sebaya. Kegiatan ini berlangsung di Ruang UPT LBK lantai 11 menara pinisi UNM, Jumat (7/2).
Fitriana selaku dosen BK UNM membawakan materi pertama. Dalam materinya ia membahas tentang ‘Keterampilan Dasar Konseling dan Komunikasi’ sebagaimana materi ini penting karena komunikasi merupakan kunci bagi konselor.
“Terkait komunikasi, kita tidak bisa lepas dari itu sebagai konselor sebaya. Komunikasi adalah alat utama atau kunci bagi kita untuk berkomunikasi dengan teman entah itu berkolaborasi, bercerita atau berbagi,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam memahami konteks komunikasi, Fitriana menandai poin utama yaitu komunikasi tidak hanya tentang berbicara tapi, keseluruhan perilaku atau tindakan. Ia juga mengungkapkan tujuan materi ini terbagi menjadi tiga.
“Tujuan materi ini ada tiga yaitu, bagaimana memahami keterampilan konselor sebagai komunikasi dan konseling, cara memahami berbagai bentuk keterampilan serta, cara berkomunikasi dan interaksi keseharian dalam konteks kontrol sebaya,” ungkapnya
Talkshow UPT LBK UNM Ajak Mahasiswa Cerdas di Era Digital
Pada konteks kontrol sebaya, secara umum ada tiga keterampilan yang menjadi tiang utama bagi seorang konselor sebaya menurut Dosen BK UNM ini.
“Yaitu, keterampilan mendengarkan aktif, keterampilan empati, dan refleksi perasaan. Keterampilan inilah yg menjadi tiang agar menjadikan para konselor bisa menjadi terpercaya oleh pendengarnya,” ujarnya.
Terkait keseluruhan materi ini, Fitriana mengatakan hal utama yang harus dikuasai oleh Konselor Sebaya.
“Dari seluruh aspek-aspek yang saya sampaikan, hal yang perlu benar-benar dikuasai oleh konselor sebaya adalah minimal kalian menjadi orang yang sangat disenangi dan menjadi orang yang dipercaya untuk menjadi teman cerita,” katanya.
*Reporter: Nurkhaerunnisa Aszahra Saleh
