
PROFESI-UNM.COM – Kampus predikat A tentu jadi salah satu penilaian bagi calon mahasiswa baru untuk memilih tempatnya menimbah ilmu. Namun beda dengan Universitas Negeri Makassar (UNM), label A yang diraih Juni lalu tak mampu menjadikannya universitas favorit.
Hal ini dilihat dari kurangnya mahasiswa baru yang mendaftar ulang jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Hal tersebut dibenarkan Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I), Muharram, bahwa sangat kurang peserta SNMPTN dan SBMPTN yang mengikuti proses pendaftaran ulang. Salah satu penyebabnya ialah ketidaksukaan terhadap jurusan yang dilulusinya.
“Kami sudah menerima sesuai kuota yang ditentukan. Tapi banyak dari mereka yang diterima tidak suka dengan jurusan yang dilulusi,” ucapnya ditemui di ruangannya, Jumat (11/8).
Jalur Mandiri pun berpotensi menjadi tumbal atas perkara ini. Ketidaksesuaian kuota yang diharap di dua jalur tersebut membuat birokrasi berinisatif memenuhinya melalui jalur keluarga (read: jalur Mandiri).
“Untuk memenuhi, kami memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin kuliah di UNM dengan menerima di jalur Mandiri,” beber Guru Besar Kimia Organik ini.
Hingga kuota jalur Mandiri yang awalnya berkisar 1.600 meningkat drastis. 3.126 yang diterima setelah UNM mengeluarkan pengumuman dijalur ini pada 19 Juli lalu.
Jika dikalkulasikan dari jumlah tersebut, camaba yang menolak UNM pada jalur SNMPTN dan SBMPTN terhitung 1.526 orang. (*)
*Tulisan ini telah terbit di Weekly News Profesi edisi Agustus