
PROFESI-UNM.COM – Beasiswa KIP-K (Kartu Indonesia Pintar Kuliah) merupakan bantuan dana yang diberikan oleh pemerintah kepada mahasiswa berprestasi dalam kondisi ekonomi sulit. Sehingga KIP-K kini menjadi harapan besar bagi sebagian calon mahasiswa untuk meneruskan perjalanann studinya di bangku perkuliahan.
Bantuan KIP-K yang diberikan oleh pemerintah memiliki beberapa syarat yang kemudian harus diikuti tiap mahasiswa penerima sesuai dengan kebijakan dari Instansi masing-masing. Salah satu contohnya, setiap penerima KIP-K harus memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) di atas 3,5. Jika tidak memenuhi syarat maka penerima beasiswa akan digantikan dengan mahasiswa calon penerima KIP-K lainnya.
Mahasiswa yang berhasil mendapatkan beasiswa sangat diharapkan untuk menggunakan bantuan dana dengan penuh tanggung jawab, untuk itu berikut beberapa tips cara bijak mengelola dana KIP-K :
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang pertama, memprioritaskan kebutuhan akademik. Gunakan dana KIP-K untuk kebutuhan perkuliahan, seperti: membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) membeli buku bacaan, alat tulis, atau perlengkapan yang menunjang proses belajar lainnya.
Sumber Beasiswa yang Dapat Dimanfaatkan oleh Mahasiswa
Kedua, membuat rancangan anggaran bulanan. Buat daftar pengeluaran rutin, seperti biaya kost, makan, transportasi, dan kebutuhan akademik. Tetapkan batas pengeluaran agar tidak boros di awal bulan, jangan lupa catat setiap pengeluaran. Dengan begini dana KIP-K oleh mahasiswa dapat terorganisir dengan baik
Ketiga, menghindari kebiasaan hidup boros. Bagi penerima KIP-K harus menjauhkan diri dari gaya hidup konsumtif, seperti membeli barang sekali pakai, nongkrong bersama teman secara berlebihan, dan juga membeli barang tidak penting. Penerima KIP-K harus paham tujuan dari dana yang diberikan, sehingga mahasiswa dapat menghindari ajakan hidup berfoya-foya hanya untuk kesenangan semata.
Berikutnya yang tidak kalah penting untuk menghemat pengeluaran, mahasiswa disarankan untuk aktif mengikuti kegiatan produktif mahasiswa yang diadakan di kampus. Dengan begini mahasiwa akan mendapatkan kesempatan untuk mengasah soft skill guna meningkatkan mutu mahasiswa yang didapatkan di luar kelas tanpa mengeluarkan uang.
Terkahir, Simpan Dana KIP-K Untuk Kebutuhan Darurat. Menyisihkan dana untuk kebutuhan tidak terduga di akhir semester. Setelah dana KIP-K cair, mahasiswa harus menyisihkan sebagian dananya dengan tidak menggabungkan dengan kebutuhan prioritas akademik dan biaya hidup sehari-hari. Simpanan darurat ini akan membantu mahasiswa untuk mengantisipasi kejadian tak terduga yang akan memengaruhi kondisi ekonomi.
Dengan menerapkan beberapa tips di atas, dana KIP-K kamu akan menghasilkan hubungan saling menguntungkan antara mahasiswa dengan program pemerintah untuk peningkatan sumber daya manusia secara nasional. (*)
*Reporter : Florencya Alnisa Christin