PROFESI-UNM.COM – Di tengah padatnya tugas kuliah dan aktivitas organisasi, begadang menjadi ‘teman setia’ bagi banyak mahasiswa. Tak jarang, malam berubah menjadi waktu utama untuk menyelesaikan laporan, membaca materi, bahkan sekadar scrolling media sosial. Tapi hati-hati, kebiasaan ini menyimpan dampak serius bagi kesehatan tubuh dan mental.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut berbagai penelitian medis, begadang secara terus-menerus dapat menurunkan sistem imun, mengganggu konsentrasi, hingga meningkatkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes. Lebih dari itu, tidur yang kurang juga berkaitan erat dengan gangguan suasana hati, stres, hingga penurunan kualitas akademik.
Idealnya, orang dewasa membutuhkan 7–9 jam tidur per malam untuk menjaga fungsi tubuh tetap optimal. Jika begadang tak bisa terhindari, penting untuk menyesuaikannya dengan pola tidur teratur pada hari-hari berikutnya dan tetap menjaga asupan nutrisi.
Sayangnya, pada kalangan mahasiswa, begadang sering dianggap sebagai simbol perjuangan atau bahkan kebanggaan. Padahal, efek jangka panjang dari kurang tidur bisa sangat merugikan, baik secara fisik maupun mental. Banyak yang tidak menyadari bahwa kurang tidur selama beberapa malam saja sudah bisa menurunkan performa otak, layaknya seseorang yang sedang mabuk.
Selain itu, kualitas tidur yang buruk juga bisa memperparah kecemasan dan depresi. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan adanya keterkaitan antara insomnia kronis dan gangguan mental lainnya. Jadi, jika kamu merasa gelisah, gampang marah, atau susah fokus setelah begadang, itu bukan kebetulan, tubuh dan pikiranmu sedang memberi sinyal untuk istirahat.
Sebagai mahasiswa, menjaga kesehatan harus menjadi prioritas, bukan sekadar opsi. Manajemen waktu yang baik, disiplin dalam menyelesaikan tugas, serta membatasi penggunaan gadget di malam hari bisa menjadi langkah awal untuk menghindari jebakan begadang.
Karena pada akhirnya, tubuh bukan mesin. Jika terus dipaksa, pasti akan rusak. Maka sebelum bangga menyelesaikan tugas pukul 3 pagi, tanyakan dulu: “Apakah ini benar-benar produktif, atau hanya menunda kelelahan yang akan dibayar mahal nanti?”. (*)
*Reporter: Nur Mardatillah