PROFESI-UNM.COM – Sastrawan Aslan Abidin menjadi pembicara di Talk Show Budaya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Universitas Negeri Makassa (UNM). Talk Show yang berlansung di Ballroom Teater Menara Pinisi ini, ia mengatakan beberapa hal mengenai budaya.
Aslan Abidin mengatakan bahwa bentrok yang kerap terjadi antar antarmahasiswa membuktikan bahwa tidak adanya sifat intelek dan membuat kebudayaan kita mengalami kemunduran karena ketidaktahuan terhadap nilai kebudayaan.
“Mahasiswa yang membawa anak panah ke kampus sudah pernah dilakukan oleh nenek moyang kita oleh budaya primitif, jadi mahasiswa yang membawa anak panah adalah orang primitif,” katanya, Kamis (7/12).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjut ia mengungkapkan, Banyak di sekitar kalangan civitas akademika sendiri justru tidak mempunyai karakter intelektual yang berkualitas, apalagi yang masuk adalah dosen-dosen yang tidak berkualitas yang tidak melewati test kapasitas yang memadai.
“Kebanyakan dosen kita tidak berkarakter intelek, lebih sibuk mengurusi jilbab, lebih sibuk mengurusi amplop di tiap kegiatan.” ungkapnya.
Mirisnya, setiap kegiatan intelektual yang dilakukan mahasiswa di gedung yang dimiliki tiap kampus, tidak sedikit diantaranya harus mengeluarkan sejumlah dana untuk pemakaian segala fasilitas termasuk gedung kampus sendiri.
“Gedung yang anda gunakan seperti ini yang digunakan untuk mencerdaskan sendiri mengapa harus membayar, itu tidak mensifatkan intelektual,” tambahnya.
*Reporter: Muhammad Rezky/ Editor: Supriadi