
PROFESI-UNM.COM – Ada kecenderungan ketika masyarakat mengalami konflik, mereka seringkali menggunakan wawasan berpikir yang sempit untuk menentukan strategi yang tepat. Ketika dihadapkan pada suatu konflik, ia cenderung menggunakan reaksinya sesuai dengan kebiasaannya dan tidak terlalu memikirkan berbagai pilihan yang dapat diambil terlebih dahulu.
Oleh karena itu, menjelaskan bagaimana memahami dan menyelesaikan konflik secara efektif sangatlah penting. Masyarakat sebaiknya mulai mempersiapkan pendekatan pemecahan masalah ketika5 mereka merasa bahwa konflik tersebut masih bersifat laten (tersembunyi) agar solusi yang diusulkan menjadi lebih efektif. Ketika mencari solusi atas konflik internal individu, diperlukan strategi yang efektif, yang meliputi langkah-langkah berikut:
1. Presentasi diri Upaya awal yang dilakukan adalah dengan mempelajari kelebihan dan kekurangan diri sendiri, yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan psikologi industri dan organisasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Individu yang dapat menunjukkan kelebihannya sebagai emosi positif yang ada pada dirinya yaitu kebanggaan, kebahagiaan, cinta, kelegaan dan harapan, nilai-nilai kemanusiaan, ciri-ciri kepribadian seperti percaya diri, kreatif, inovatif, kritis, pantang menyerah dan kuat dengan kemauan dan cita-cita yang tinggi. dapat secara signifikan mempengaruhi tujuan dan perannya dalam menyelesaikan konflik internal individu.
Di sisi lain, kelemahan tersebut dapat berupa emosi negatif (marah, bersalah, takut, cemas, iri hati, curiga, marah, sedih atau dendam), karakteristik pribadi yang kurang menyenangkan dan dapat memicu konflik yang harus disadari, kebutuhan. kebutuhan fisik, sosio-psikologis serta nilai-nilai yang berbeda, termasuk tujuan dan peran mereka, dapat berdampak negatif pada individu jika dianggap sebagai sesuatu yang menghalangi atau menghalangi mereka mencapai tujuan dan peran mereka juga menghambat kemajuan mereka. Pada dasarnya jika setiap kelemahan dipahami dan dikelola serta diperbaiki, seseorang dapat mencapai tujuannya dan memenuhi perannya, mengubah kelemahannya menjadi kekuatan yang dapat mengatasi konflik dalam diri individu.
2. Lebih banyak kekuatan Ketika orang mulai merasakan konflik tersembunyi, yang terbaik adalah meningkatkan kekuatan mereka. Salah satu kekuatan yang dapat dikembangkan adalah rasa percaya diri. Untuk meningkatkan rasa percaya diri, masyarakat perlu melihat berbagai kemajuan yang telah dicapai untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sebaliknya, mainkan peran dan lihat apa tujuannya. individu harus merasa yakin bahwa dirinya mampu mencapainya.
Rasa percaya diri ini harus ditingkatkan ketika masyarakat mulai merasa mempunyai banyak kelemahan. Dalam mengatasi keadaan seperti itu, seseorang harus mengambil strategi bahwa jika ia lebih mengetahui kelebihannya daripada kelemahannya, maka diharapkan seseorang akan lebih produktif mengembangkan kelebihannya, dalam hal ini individu tersebut akan mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu. mencapai tujuan dan peran yang diinginkannya. Jika seseorang dapat menghadapi keadaan ini maka konflik dalam diri individu akan berkurang dan ia dapat bekerja lebih produktif.
3. Pilih Opsi lain-lain Dalam menghadapi konflik intra-individu, setiap individu pasti mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menghadapinya. Tiga strategi yang umumnya digunakan untuk konflik intra-individu terkait dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu konflik pendekatan-pendekatan, konflik pendekatan-penghindaran, dan konflik penghindaran-penghindaran.
Di sisi lain, mengatasi konflik peran dan ambiguitas setidaknya memerlukan empat cara, yaitu kesadaran akan adanya konflik peran, menerima kondisi dan situasi ketika terjadi konflik yang dapat menimbulkan tekanan dalam pekerjaan, mereka mempunyai kemampuan menahan stres dan memperkuat sikap/karakteristik pribadi untuk menghadapi konflik organisasi dengan lebih baik.
Tulisan ini di kutip di Buku ‘Psikologi Industri Organisasi’ Halaman 239-241 oleh Sutarto dan Diterbitkan oleh Kencana Prenada Media Group di Jl. Tambra Raya No. 23 Rawamangun – Jakarta. (*)
*Reporter: Yusri saputra/ Editor: Firmansyah