
PROFESI-UNM.COM – Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Mesin (PTM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) resmi menyandang status sebagai salah satu lembaga pendidikan unggulan di dunia dengan meraih akreditasi internasional tingkat tinggi dari ASIIN (Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics).
ASIIN adalah lembaga akreditasi berskala internasional yang kredibel dan diakui oleh pemerintah Indonesia melalui Kepmendikbud RI Nomor 83/P/2020. Lembaga akreditasi yang berasal dari Jerman ini adalah disiplin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, biologi.
Prodi PTM meraih akreditasi internasional dengan proses yang cukup panjang, yakni penilaian terhadap kurikulum, fasilitas laboratorium, kualifikasi dosen, serta keterlibatan jurusan dalam riset dan pengembangan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rektor UNM, Husain Syam mengatakan dengan meraihnya akreditasi internasional, Prodi Pendidikan Teknik Mesin sangat komitmen dalam menyediakan pendidikan tingkat tinggi yang relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.
“Akreditasi internasional dari ASIIN menegaskan komitmen kami dalam menyediakan pendidikan tingkat tinggi dan relevan dengan perkembangan teknologi. Ini adalah pencapaian yang membanggakan bagi seluruh komunitas akademis kami,” jelasnya.
Dekan FT UNM, Muhammad Yahya menuturkan bahwa pencapaian ini bukti nyata kerjasama yang kuat dari seluruh sumber daya yang ada di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.
“Pencapaian ini adalah hasil kolaborasi erat antara para pimpinan jurusan, prodi, dosen, mahasiswa, dan staf administratif,” tuturnya.
Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Badaruddin Anwar mengatakan dengan adanya akreditasi internasional ini, pihak jurusan dan prodi akan terus berkomitmen dalam mengikuti tren perkembangan teknologi dunia serta terus memberikan pembelajaran yang inovatif kepada mahasiswa.
“Dengan akreditasi ini, kami merasa lebih termotivasi untuk terus mengembangkan kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan industri global,” ujarnya. (*)
*Reporter: Aliefiah Maghfirah Rahman