
PROFESI-UNM.COM – Era pembelajaran berbasis teknologi menuntut guru untuk bertransformasi menjadi fasilitator dan inovator. Guru tidak lagi sekadar menyampaikan materi, tetapi juga mengarahkan siswa untuk berpikir kritis dan mandiri.
Teknologi memberikan kemudahan akses terhadap informasi dan sumber belajar yang beragam. Oleh karena itu, guru perlu memiliki kemampuan literasi digital agar dapat membimbing siswa secara efektif.
Dalam pembelajaran daring maupun hibrida, guru berperan penting dalam menciptakan interaksi yang bermakna. Kehadiran guru secara virtual tetap menjadi kunci dalam menjaga semangat belajar siswa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemanfaatan aplikasi pendidikan dan media interaktif memungkinkan penyajian materi yang lebih menarik. Guru dituntut untuk terus belajar agar mampu menyesuaikan metode pengajaran dengan perkembangan teknologi.
Selain itu, guru juga berperan sebagai penghubung antara siswa dan teknologi. Mereka membantu siswa memahami cara menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
Tantangan seperti keterbatasan infrastruktur dan kesenjangan digital harus dihadapi dengan strategi yang adaptif. Guru di daerah terpencil, misalnya, perlu kreativitas tinggi dalam menyampaikan materi dengan sarana yang terbatas.
Pelatihan dan pendampingan terhadap guru menjadi hal penting dalam mendukung transformasi ini. Lembaga pendidikan dan pemerintah perlu bersinergi agar kompetensi guru terus meningkat.
Perubahan peran ini menandakan bahwa guru tetap menjadi elemen utama dalam pendidikan, meskipun teknologi terus berkembang. Nilai-nilai seperti etika, empati, dan karakter tetap tertanamkan melalui peran aktif guru. (*)
*Reporter: Muhammad Fauzan Akbar