PROFESI-UNM.COM – Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (FPsi UNM) berpartisipasi menjadi pembicara pada Training yang membahas isu Kesehatan mental di lingkungan kerja, Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium Green Office Boyolali pada Jumat (28/4).
Training ini mengangkat isu Kesehatan mental yang dibalut dalam tajuk “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”. Nur Arrum Suci Katili selaku trainer menyebut bahwa nama training kali ini terinspirasi dari sebuah film keluarga. Ia menemukan inspirasi dari film tersebut, juga menyadari bahwa isu ini tak hanya dalam keluarga namun juga pada lingkungan sosial seperti tempat kerja. Harapannya setelah pertemuan ini, peserta menjadi lebih sadar mengenai Kesehatan mental.
“Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini digambarkan mengenai film Kesehatan mental dalam keluarga. Lalu saya tertarik mengemas isu Kesehatan Mental, namun di lingkungan kerja,” bebernya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Arrum (sapaannya) merupakan mahasiswa FPsi UNM angkatan 2020 yang tengah melaksanakan Magang Bersertifikat program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka di PT Pan Brothers, Jawa Tengah. Ia menempati posisi People-Development di Departemen Human Resources Management.
Ia menuturkan bahwa kesadaran akan Kesehatan mental di lingkungan kerja perlu ditingkatkan. Hal ini agar menjadikan karyawan sebagai individu yang sejahtera secara mental sehingga dapat menjaga produktivitas bekerja.
“Kesehatan mental yang stabil dan terjaga akan membuat para karyawan lebih bahagia dan produktif dalam bekerja,” tutur mahasiswa asal Makassar tersebut.
Lebih lanjut, Arrum membeberkan bahwa hal yang dapat diterapkan oleh karyawan dalam menjaga mental tetap sehat. Salah satunya, adalah dengan tidak mudah tersinggung pada hal-hal di dalam pekerjaan.
“How to maintain stress in the workplace is not to take things personally,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu peserta training yang merupakan Psikolog, Anggoro Hadhi menambahkan bahwa dalam membicarakan isu ini perlu hati-hati. Butuh edukasi mendalam bagi orang awam mengenai klasifikasi Kesehatan mental. Jangan mudah mendiagnosa diri sendiri tanpa bantuan dari ahli psikologi.
“Jangan sampai mudah mendefinisikan diri sendiri mengidap gangguan mental tertentu,” tegasnya. (*)
*Reporter: Andi Gusmaniar Irnawati