
PROFESI-UNM.COM – UKM Lembaga Kajian Ilmiah Mahasiswa Bertakwa (LKIMB) mengadakan Dialog Keagamaan dan Perdamaian pada Festival Manekawarna yang menghadirkan beberapa tokoh terkemuka di Sulawesi Selatan. Dialog tersebut diadakan di Ballroom B Menara Pinisi UNM, 4-5 November 2023.
Dialog Keagamaan dalam Festival Manekawarna mengusung dua materi. Materi pertama yaitu Peran-peran Agama dalam Menjaga Nilai-nilai Kemanusiaan dan Perdamaian disampaikan oleh Pendeta Yunus Laritmas dan materi kedua yaitu Tantangan-tantangan Keberagaman dalam Perspektif Agama-agama yang disampaikan oleh Ketua Permabudhi kota Makassar, Suzanna.
Sementara itu, Dialog Perdamaian berisi empat materi. Materi pertama, mencari “Jalan Damai” cinta sebagai titik temu disampaikan oleh M. Fadlan L. Nasurung (Pendiri Yayasan Nalasara). Materi kedua, Potensi Konflik Menjelang Pemilu disampaikan oleh Therry Algifari (pendiri KITA Bhineka Tunggal Ika). Materi ketiga, dibalik Konflik Antar Negara (kemanusiaan atau kepentingan) disampaikan oleh Ruben Dewi L. Dero (motivator dan pelatih public speaking Kepemimpinan Global). Dan materi keempat dibawakan oleh Abdul Kadir Jaelani (Pembina UKM LKIMB UNM).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua panitia Festival Manekawarna, Steven Sonda menuturkan alasan pemilihan materi kegamaan pada Seminar Manekawarna untuk memperingati Hari Toleransi Internasional. Sedangkan materi perdamaian identik dengan keadaan dunia saat ini yang banyak berkonflik.
“Perdamaian diangkat karena alasan polemik seperti perang yang sedang hangat sekarang, serta potensi konflik menjelang pemilu. Maka dari itu perlu kita ketahui bersama bagaimana cara merespon dan mengantisipasi masalah tersebut,” tuturnya.
Lebih lanjut, Steven mengungkapkan jika Festival Manekawarna yang baru saja dihelat sudah berjalan dengan baik. Meskipun ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan konsep awal.
“Bagaimanapun yang namanya konsep kita yang atur, Tuhan yang tentukan mana baiknya. Jadi meskipun ada item kegiatan yang tidak sesuai konsep, dari saya sendiri kegiatan ini tetap berjalan dengan baik, ” Ungkapnya.
Terakhir, Mahasiswa angkatan 21 itu berharap dengan adanya Festival Manekawarna ini, mahasiswa dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai keberagaman untuk menciptakan kedamaian.
” Dari Seminar Manekawarna saya berharap kita dapat memahami nilai-nilai keberagaman serta mampu mempraktekkan nilai-nilai keberagaman tersebut dengan cinta sehingga dapat tercipta suatu perdamaian yang sempurna, ” harapnya. (*)
*Reporter: Elsa Amelia/editor: Muh. Akbar