
PROFESI-UNM.COM – Belakangan ini sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) kesulitan dalam mengakses laman Sistem Informasi Akademik (SIA). Kondisi ini berdampak pada kelancaran proses administrasi akademik mereka.
Salah seorang mahasiswa mengungkapkan bahwa Ia mengalami kendala dalam memenuhi syarat administrasi untuk mengikuti salah satu kegiatan kampus yang mewajibkan unggahan Kartu Rencana Studi (KRS). Kendala tersebut menyebabkan keterlambatan dalam proses pendaftarannya.
“Kemarin saya mau isi form buat daftar kegiatan di kampus dan diminta upload KRS. Tapi saat mau download KRS di SIA, web-nya error. Jadi agak lambat mendaftar sampai akhirnya persyaratannya diubah, bisa pakai SS-an KRS atau KRS semester lalu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahasiswa tersebut juga menyayangkan situasi tersebut mengingat SIA merupakan sistem vital untuk pengelolaan data akademik.
“Kalau tiba-tiba tidak bisa diakses, apalagi pas urgent kayak begini, jadi bingung juga. Apalagi form pendaftaran ada batas waktunya,” tambahnya.
Menanggapi keluhan ini, Kepala ICT UNM, Muhammad Agung, memberikan penjelasan bahwa laman SIA sebenarnya tetap dapat diakses, namun dibatasi hanya melalui jaringan lokal kampus.
“Bukan tidak bisa diakses, harus dari dalam kampus menggunakan wifi uji coba. Jadi kita amankan, bukan error,” jelasnya.
Ia menerangkan bahwa penggunaan jaringan lokal merupakan bagian dari upaya memperkuat sistem keamanan. Menurutnya, metode serupa juga diterapkan di banyak perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri.
“Untuk hal-hal yang penting seperti data akademik, memang diakses melalui jaringan internal untuk alasan keamanan,” katanya.
Jaringan lokal yang digunakan saat ini berada dalam tahap uji coba dan dikelola oleh penyedia layanan iForte. Meskipun belum resmi diluncurkan, mahasiswa dan dosen sudah bisa menggunakannya. Peluncuran resmi jaringan ini dijadwalkan pada 1 Mei mendatang.
“Password-nya bisa didapat dari teman-teman operator, bisa digunakan oleh mahasiswa dan dosen,” imbuhnya.
Terakhir, Agung juga menginformasikan bahwa ke depan, mahasiswa akan mendapatkan akun pribadi untuk mengakses jaringan, serupa dengan sistem WiFi.id. Ia menyebut bahwa penggunaan akun pribadi lebih aman dan memberikan akses yang lebih stabil serta cepat dibandingkan dengan akun bersama.
“Kalau kita menggunakan akun bersama, perangkat itu bisa melayani hanya sejumlah gadget saja. Kalau penuh, gadget selanjutnya harus menunggu. Jadi lebih baik gunakan akun pribadi karena lebih prioritas,” tutupnya.(*)
*Reporter: Silmi Hafizat