
PROFESI-UNM.COM – Malam Lailatul Qadar adalah salah satu momen paling dinanti dalam bulan Ramadan oleh umat Islam di seluruh dunia. Malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan ini memiliki keutamaan luar biasa dalam ajaran Islam. Dalam Surah Al-Qadr, disebutkan bahwa malam ini penuh dengan keberkahan dan kebaikan, di mana amal ibadah yang dilakukan pada malam tersebut memiliki pahala yang setara dengan ibadah selama lebih dari 83 tahun. Selain itu, dalam hadis Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa siapa saja yang beribadah di malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Oleh karena itu, umat Islam sangat bersemangat dalam mencarinya dan beribadah dengan lebih khusyuk.
Meskipun tidak ada kepastian mengenai kapan tepatnya Lailatul Qadar terjadi, banyak ulama berpendapat bahwa malam ini turun pada salah satu dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, khususnya pada malam-malam ganjil, seperti malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29. Oleh karena itu, umat Muslim biasanya meningkatkan ibadah mereka di malam tersebut agar tidak melewatkan keberkahan dari Allah. Salah satu cara utama adalah dengan ber-i’tikaf di masjid, yaitu berdiam diri dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Saat i’tikaf, umat Muslim menghabiskan waktu dengan salat, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.
Kejar Berkah Lailatul Qadar di 10 Malam Terakhir Ramadhan
Selain itu, banyak umat Muslim yang meningkatkan ibadah salat malam atau qiyamul lail. Salat tahajud dan salat malam lainnya menjadi amalan utama dalam mencari Lailatul Qadar. Mereka memperbanyak rakaat salat malam dan berdoa dengan khusyuk agar mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah. Membaca Al-Qur’an juga menjadi ibadah terbanyak di malam-malam terakhir Ramadan. Tidak hanya membaca, mereka juga berusaha memahami makna dan mengamalkan ajaran yang terkandung dalam kitab suci tersebut. Salah satu doa anjur untuk malam Lailatul Qadar adalah:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”, yang berarti “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau mencintai pemaafan, maka ampunilah aku.” Doa ini menunjukkan betapa besarnya harapan umat Muslim untuk mendapatkan ampunan dan keberkahan di malam tersebut.
Selain ibadah pribadi, umat Muslim juga berusaha meningkatkan amal kebaikan mereka, seperti bersedekah kepada fakir miskin, membantu sesama, dan menunjukkan sikap yang lebih sabar serta penuh kasih sayang kepada orang lain. Berbuat baik kepada sesama di malam yang penuh keberkahan ini menjadi salah satu cara untuk mendapatkan ridha Allah. Beberapa ulama juga menyebutkan tanda-tanda Lailatul Qadar, antara lain suasana malam yang tenang dan damai, udara yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin, serta keesokan paginya matahari terbit tanpa sinar yang menyilaukan.
Malam Lailatul Qadar adalah kesempatan istimewa oleh Allah kepada umat Muslim. Oleh karena itu, banyak yang berlomba-lomba dalam meningkatkan ibadah mereka di sepuluh malam terakhir Ramadan. Dengan i’tikaf, salat malam, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan berbuat kebaikan, mereka dapat meraih keberkahan malam baik dari seribu bulan ini. Bukan hanya mencari malam tersebut, tetapi menjaga ketakwaan dan amalan baik sepanjang tahun agar mendapatkan kehidupan yang penuh berkah. (*)
*Reporter: Firmansyah