Konapsi 2025 Bukakan Wawasan Mahasiswa Seni tentang Arti Pendidikan dan Kreativitas

Avatar photo

- Redaksi

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:33 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret saat penyampaian materi dalam Konapsi 2025 (Foto:Rahmadani)

Potret saat penyampaian materi dalam Konapsi 2025 (Foto:Rahmadani)

PROFESI-UNM.COM- Konferensi Nasional Asosiasi Pendidik Seni Indonesia (Konapsi) 2025 resmi digelar di Teater Pinisi, Universitas Negeri Makassar (UNM), Jumat (24/10). Kegiatan bertema “Seni, Pendidikan, dan Krisis Zaman: Merancang Ekosistem Kreatif untuk Dunia Berkelanjutan” ini menghadirkan sejumlah akademisi dan seniman nasional.

Salah satu peserta, Muhammad Ali Ruhullah Putra, mahasiswa Jurusan Seni Pertunjukan, Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik angkatan 2025, mengungkapkan kesannya terhadap kegiatan tersebut.

“Awalnya saya kira ini merupakan kuliah umum, karena informasi dari dosen baru saya terima pagi tadi,” ungkapnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menambahkan bahwa dirinya kurang mengetahui apakah kehadiran dalam kegiatan tersebut diwajibkan bagi seluruh mahasiswa seni.

Baca Juga Berita :  Kemenko Maritim Akan Berikan Kuliah Umum di UNM

Dari materi yang disampaikan, Ali menilai bahwa inti pembahasan dalam kuliah umum tersebut menyoroti pentingnya peran seni dalam dunia pendidikan.

“Salah satunya mengenai bagaimana peran penting suatu seni dalam dunia pendidikan, baik dari sisi pemahaman terhadap seni maupun dalam merancang ekosistem kebijakan seni Nusantara,” jelasnya.

Kegiatan tersebut menghadirkan tiga pemateri, yaitu Djuli Djatiprambudi dari Universitas Negeri Semarang, Yudi Sukmayadi dari Universitas Pendidikan Indonesia, dan Eko Supriyanto dari ISI Surakarta.

Menurut Ali, topik yang paling menarik datang dari Prof. Djuli Djatiprambudi. Karena ia membahas tentang ilmu seni yang sering disalahpahami. Masih banyak pernyataan yang keliru soal seni, dan menurutnya ia juga mendiskusikannya dengan cara yang menarik.

Baca Juga Berita :  Himatika FMIPA Resmi Kukuhkan 138 Mahasiswa Angkatan 2016

Namun, sebagai mahasiswa baru, ia mengaku masih menemukan beberapa istilah yang belum dipahami dari penjelasan para pemateri. “Banyak istilah yang asing di telinga saya karena saya juga masih baru di dunia seni,” tambahnya.

Di akhir wawancara, Ali memberikan pesan bagi mahasiswa lain yang mengikuti kegiatan serupa.

“Se tidak pahamnya materi yang dibawakan, se ngantuknya kalian, se bosannya materinya, setidaknya simpan satu atau lebih kata-kata berharga dari pemateri. Semoga apa yang disampaikan membawa keberkahan dan manfaat bagi kita semua,” tutupnya.(*)

*Reporter: Rahmadani

Berita Terkait

Konapsi 2025 Tekankan Spiritualitas Seni Nusantara di Tengah Krisis Zaman
Djuli Djatiprambudi Sebut Seni Modern Potong Dimensi Spiritual
Gravitasi 2025 Jadi Ajang Eksplorasi Potensi dan Kolaborasi Sains Teknologi
HMJ Fisika UNM Hadirkan Inovasi Baru di Gravitasi 2025
Himaprodi PBSI FBS UNM Gelar Diklat Jurnalistik 2025
Diklatsar XXIV SAR UNM Ajarkan Kepekaan Hati Terhadap Sesama
SAR UNM Gelar Diklatsar XXIV, Bentuk Generasi Proaktif dalam Misi Kemanusiaan
BKMF FSD UNM Adakan Lomba Tari, Pemenang Dapat Tiket Khusus
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:33 WITA

Konapsi 2025 Bukakan Wawasan Mahasiswa Seni tentang Arti Pendidikan dan Kreativitas

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:02 WITA

Konapsi 2025 Tekankan Spiritualitas Seni Nusantara di Tengah Krisis Zaman

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:53 WITA

Djuli Djatiprambudi Sebut Seni Modern Potong Dimensi Spiritual

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:52 WITA

Gravitasi 2025 Jadi Ajang Eksplorasi Potensi dan Kolaborasi Sains Teknologi

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:23 WITA

HMJ Fisika UNM Hadirkan Inovasi Baru di Gravitasi 2025

Berita Terbaru

Ilustrasi Mempelajari Peluang Baru, (Foto: Ai.)

Berita Wiki

Mahasiswa dan AI, Tren Baru Cari Cuan di Era Digital

Jumat, 24 Okt 2025 - 23:13 WITA