PROFESI-UNM.COM – Apakah kamu pernah dengar istilah Crab Mentality sebelumnya? Crab Mentality (Mental Kepiting) merupakan fenomena psikologis yang tidak baru lho! Lalu mengapa bisa dinamakan mental kepiting? Nah, tentu saja pasti ada cerita dibaliknya, Jumat, (7/8).
Faktanya, bila kamu meletakkan beberapa ekor kepiting di dalam ember dan ketika salah satu di antaranya berusaha naik untuk keluar dari ember maka kepiting lainnya akan menariknya untuk kembali turun. Hal seperti ini sering terjadi di dunia nyata bahkan sudah lumrah terjadi di sekitar kita tanpa kita sadari.
Dilansir dari Psychology Today, Crab Mentality adalah analogi dari perilaku egois yang iri terhadap kesuksesan orang lain. Maka dari itu, ketika salah satu di antara kepiting tersebut berusaha keluar, kepiting lainnya berusaha menahan kepiting tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mentalitas kepiting mungkin dapat diartikan sebagai “Jika saya tidak dapat memilikinya, kamu pun tidak bisa.” Contoh dari Crab Mentality ini juga dapat dilihat ketika misal kamu diajak oleh teman kamu untuk tidak ikut kelas tertentu agar mereka tidak membolos kuliah sendirian, atau kamu tiba-tiba dikucilkan oleh teman-teman kamu karena kamu memiliki IPS yang lebih tinggi.
Perilaku dari Crab Mentality ini secara umum dilihat ketika suatu kelompok mencoba menjatuhkan orang yang mengalami kemajuan. Alhasil beberapa contoh perilakunya adalah mengkritik, meremehkan, hingga memanipulasi orang.
Situasi ini tidak jarang membuat kamu kesulitan untuk merasa tulus untuk Cenghargai pencapaian teman kamu sendiri. Maka dari itu, Crab Mentality menimbulkan perasaan iri melihat kesuksesan orang lain, sehingga mencoba membuat orang tersebut berada di level yang sama.
Sejauh ini, sudah cukup merasa familiar dengan sikap crab mentality? Apakah kamu merasa pernah menjadi korban atas sifat Crab Mentality yang dimiliki orang-orang di sekitar kamu? Atau justru kamu yang mengidap sindrom crab mentality ini? Berikut beberapa ciri-ciri dari sikap Crab Mentality.
1. Selalu Merasa yang Terhebat
Memiliki rasa percaya diri merupakan hal yang baik. Tapi terlalu percaya diri justru membuat kamu arogan. Bisa jadi kamu akan selalu berpikir kamu yang terhebat hingga selalu meremehkan kemampuan orang lain. Cara untuk mengatasi mindset seperti ini yaitu dengan menyadari potensi diri, selalu berpikir positif, dan jangan memelihara sikap kompetitif yang tidak sehat.
2. Senang Menyalahkan dan Mengungkit Kesalahan Orang lain
Baik kesalahan kecil ataupun fatal, tetap saja melakukan kesalahan adalah hal yang lumrah bagi setiap orang. Jadi, mengungkit kesalahan dan terus menyalahkan orang tersebut tidak akan membuat mereka merasa lebih baik, justru malah membuat mereka semakin terpuruk. Lebih baik untuk menawarkan mereka solusi atau memberinya nasihat!
3. Gengsi Mengakui Kesalahan
Seseorang yang memiliki crab mentality akan enggan mengakui jika mereka melakukan kesalahan. Hal ini karena mereka memiliki ego yang tinggi. Pada akhirnya mereka akan menimpakan kesalahannya ke orang lain. Sikap ini tentu harus diubah, makanya biasakan untuk merendahkan ego dan mudah mengatakan kata maaf mulai dari sekarang.
4. Sukar diajak Bekerja Sama
Seseorang yang memiliki crab mentality akan kesusahan dalam urusan kerja kelompok atau bekerja sama. Mereka cenderung selalu ingin mengerjakan semuanya sendiri karena tidak percaya dengan kemampuan rekan kelompoknya. Sikap kompetitifnya sudah mendarah daging hingga dalam urusan kelompok pun mereka memandang rekan kelompoknya sebagai kompetitornya.
Ingat, tujuan bekerja sama dalam kelompok adalah mencapai tujuan bersama, sebaiknya kamu percaya dengan kinerja rekan kelompok kamu atau membantu rekan kelompokmu yang kurang mengerti.
Nah, itulah ciri-ciri sekaligus tips untuk mengatasi Crab Mentality. Ada baiknya kamu melakukan refleksi diri dan menilai apakah tanda-tanda itu ada pada dirimu juga. Bila ada, semoga kamu bisa menjadi lebih baik dan tidak iri pada pencapaian orang lain.
*Reporter: Khuznul Khotimah/Editor: Dewan Ghiyats Yan Galistan