
PROFESI-UNM.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KEMA) Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar ( FPsi UNM) mengadakan Kajian Mahasiswa Berdialog. Kegiatan ini mengangkat tema “Problem Pokok Warga Bara-Barayya Pasca Sidang Putusan” yang di laksanakan di Taman Sulappa Appa FPsi UNM, Selasa (12/9).
Ahmad Mulyadi selaku anggota BEM sekaligus moderator kajian ikut memberikan tanggapan terkait hasil diskusi kasus Bara-Barayya. Dalam sesi wawancara, Ahmad Mulyadi menyampaikan kajian mahasiswa berdialog ini terbentuk dari hasil konsolidasi dengan masyarakat Bara-Barayya. Dari konsolidasi tersebut, BEM FPsi melihat kurangnya massa yang ikut berjuang membantu warga Bara-Baraya.
“Kami ikut konsolidasi dan memang melihat masyarakat Bara-Baraya kekurangan massa untuk melakukan aksi demonstrasi, dengan demikian Kementerian Sosial Politik BEM inisiatif untuk mengadakan diskusi mengenai kondisi warga yang ada di Bara-Barayya, ” katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam keterangannya Mul (sapanya) berharap dengan adanya diskusi ini masyarakat FPsi sadar akan problem-problem yang ada disekitar kita.
“Penuh harapan teman-teman Fpsi dapat mengetahui dan sadar akan kondisi masyarakat barabaraya serta ikut dalam mengawal kasus ini, ” ucapnya.
Lebih lanjut, Mahasiswa Psikologi angkatan 2021 ini menyampaikan kedepannya akan tetap mengawal kasus ini karena merasa memiliki tagung jawab sebagai mahasiswa.
“Kami akan tetap mengawal kasus ini karena kami merasa terlihat dalam keresahan yang terjadi sehingga kami berinisiatif menawarkan diri untuk membantu masyarakat barabaraya,”katanya. (*)
*Reporter: Miranda Ariyani/Editor: Dwi Putri