PROFESI-UNM.COM – Sebanyak 2.934 mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) siap melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) terpadu dan reguler ke sepuluh kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar).

Untuk program KKN Terpadu akan disebar ke empat kabupaten di Sulsel yakni sebelas sekolah di Barru, 13 sekolah di Enrekang, 12 sekolah di Toraja, dan enam sekolah di Toraja Utara.

Kemudian di Sulbar, 59 sekolah di Kabupaten Majene, 30 sekolah dan satu Dinas Pendidikan di Kabupaten Mamuju, 12 sekolah di Kabupaten Mamuju Tengah, 20 sekolah dan satu Dinas Pendidikan di Kabupaten Mamasa, serta 38 sekolah dan satu Dinas Pendidikan di Kabupaten Pasangkayu.

Sedangkan untuk program KKN reguler sebanyak 704 mahasiswa disebar ke empat kecamatan di Kabupaten Barru, satu kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, dua kecamatan di Kabupaten Majene, tiga kecamatan di Kabupaten Mamuju. Dua kecamatan di Kabupaten Mamuju Tengah, dua kecamatan di Kabupaten Mamasa, dan dua kecamatan di Kabupaten Pasangkayu.

Mahasiswa KKN tersebut didampingi oleh sebanyak 91 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Pelepasan kepada mahasiswa tersebut telah dilaksanakan di Pelataran Menara Pinisi UNM, Jumat (23/9). Sementara pemberangkatan dilakukan secara bertahap.

KKN Terpadu penempatan Sulbar berangkat ke lokasi, Selasa (27/9). Sebelum berangkat, terlebih dulu mahasiswa berkumpul di depan Menara Pinisi UNM dan Hotel La Macca. Kemudian untuk jadwal tahap selanjutnya belum dijadwalkan.

Kepala Pusat KKN UNM Arifin Manggau mengatakan mahasiswa yang KKN akan mengabdi di sekolah dan desa penempatan. Di lokasi mereka diharapkan bisa menerapkan ilmu dan pengetahuan yang didapatkan selama di kampus.

Arifin berharap mahasiswa KKN memiliki program kerja yang mampu membawa kemajuan untuk kesejahteraan masyarakat sesuai pada penempatannya masing-masing.

Selain itu, yang terpenting harus dilakukan oleh mahasiswa UNM, kata dia, harus menjaga nama baik almamater. Sebab mereka akan tinggal bersama masyarakat dan sekolah selama kurang lebih tiga bulan untuk KKN terpadu dan dua bulan KKN reguler.

“Mampu mewujudkan keunggulan dan kemajuan kesejahteraan masyarakat melalui prokernya,” harapnya.

Dosen PAUD UNM itu juga menyebutkan bahwa pihaknya telah menyediakan transportasi untuk mahasiswa ke lokasi KKN. Begitupun dengan tempat tinggal saat mahasiswa tiba di lokasi nantinya.

“Sementara diatur pemberangkatannya dan disinergikan dengan vendor dan perwakilan transportasi bus ke lokasi,” kata Arifin Manggau saat dikonfirmasi, Sabtu (24/9) lalu. (*)

*Reporter: Andi Gusmaniar Irnawati